Namun ketika kebanjiran permintaan, para pengrajin di Bantul yang sudah tergabung dalam sebuah asosiasi akan menghubungi pengrajin lainnya untuk mengerjakan permintaan CRAFTOTE. Dengan perluasan pasar setelah mengikuti ajang BRILIANPRENEUR, dia berharap permintaan terjaga tinggi. Sehingga ekosistem bisnis ini terjaga, yang sepenuhnya memberdayakan sumber daya lokal.
BACA JUGA: Ada Spot Foto Instagramable, Ini Keindahan Alam Pantai Cimanuk Kabupaten Tasikmalaya, Healing Yuk!
”Jadi maksud saya begini, pengrajin ini kasihan kalau misalnya tidak ada mata rantai di dalam suatu bisnis yang berkesinambungan. Dengan perluasan pasar setelah BRILIANPRENEUR, supaya mata rantai ekonominya itu tetap jalan dan tidak ala kadarnya. Saya berikan desain dan jaga kualitasnya,” ujarnya.
Di samping itu, Thio mengakui, karena mengikuti pembinaan dari BRI, produk CRAFTOTE Gallery & Coffee mengacu pada penerapan prinsip triple bottom line. Di mana bisnis berkelanjutan berdasarkan pada prinsip pro people, pro planet dan tentunya profitable.
”Ini bukan untuk kepentingan diri kita sendiri. Produk yang kita buat ini berguna untuk masyarakat. Membuka peluang lapangan pekerjaan dan harus sustainable,” ujarnya.
Sementara itu, UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada 7 Desember 2023 ini telah berhasil mencatatkan nilai business matching US$ 81,3 juta atau sekitar Rp 1,26 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.500.
Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan nilai kesepakatan tersebut naik bila dibandingkan dengan BRILIANPRENEUR 2020, di mana mencapai US$ 57,5 juta. Tahun ini juga jauh lebih besar dibandingkan capaian 2021 dan 2022, yang masing-masing US$ 72,1 juta dan US$ 76,7 juta.
Atas kesuksesan penyelenggaraan kegiatan tersebut, Sunarso pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kesuksesan acara.
”Kami berharap UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR ini dapat memberikan dampak positif dan meluas pada kemajuan, serta pengembangan kapasitas serta kualitas UMKM Indonesia,” kata Sunarso.