RADARTASIK.COM - Presiden Lazio, Claudio Lotito mengatakan “AS Roma akan mati tanpa Mourinho dan Lukaku” saat membahas rencana Pemerintah Italia untuk menghapuskan “Dekrit Pertumbuhan”.
Dekrit Pertumbuhan adalah undang-undang yang mengizinkan perusahaan-perusahaan Italia, termasuk klub sepak bola, untuk menarik pekerja yang telah tinggal setidaknya dua tahun di luar negeri.
Berkat aturan ini, klub-klub di Italia dapat memotong biaya kotor sebesar 50% saat menandatangkan pemain dan pelatih di bursa transfer.
Cristiano Ronaldo dan Lukaku, merupakan dua pemain bintang yang dapat bergabung ke Serie A berdasarkan aturan “Dekrit Pertumbuhan” selama beberapa tahun terakhir, karena aturan itu dapat membantu klub menghemat uang untuk membayar gaji mereka.
BACA JUGA:Cara Jitu Membersihkan Rumah untuk Menyambut Tamu Saat Natal
Kini setelah Pemerintah Italia mengambil langkah nyata untuk membatalkan keputusan tersebut, sejumlah klub langsung mengajukan protes, termasuk AC Milan dan Lazio.
Presiden Lazio menolak dengan keras rencana pemerintah Italia untuk menghapus “Dekrit Pertumbuhan” dalam sebuah wawancara dengan La Stampa.
Menariknya, ia mencontohkan bagaimana AS Roma berhasil mendatangkan Romelu Lukaku di musim panas lalu karena aturan tersebut.
“Hari ini Roma berpeluang mendapatkan Lukaku. Tanpa itu [Dekrit Pertumbuhan], mereka tidak akan bisa mendapatkannya!” kata Lotito dikutip dari Tuttomercato.
BACA JUGA:Dua Jalan Tol Dibuka Gratis, Bogor - Jakarta Semakin Cepat
Lotito kemudian menjelaskan bagaimana AS Roma yang masih terkena aturan Financial Fair Play juga berhasil mendatangkan Mourinho yang menjadi pelatih dengan gaji paling tinggi di Serie A bersama Allegri.
"Apakah kamu melihat masalahnya? Tanpa aturan ini mereka tidak akan bisa mendapatkan Mourinho,” tuturnya.
“Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada klub. Tanpa Mourinho dan Lukaku, Roma akan mati,” pungkasnya.