Bukannya menjadi ajang memperuncing permusuhan, dengan masih terjadinya bentrokan antarsuporter.
BACA JUGA: Persib Update Cedera Rachmat Irianto, Apakah Bisa Diturunkan Lawan Bali United? Ini Kata Bojan Hodak
BACA JUGA: Sekda Ivan Dicksan Berpeluang Dipasangkan dengan Muhammad Yusuf di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024
"Suporter masih belum belajar karena masih banyak kericuhan dalam skala besar. Kita bersama PSSI dan klub lain, kalau bisa, mari kita perbaiki sepak bola Indonesia, terlebih FIFA juga sudah berkantor di Indonesia," kata Teddy Tjahjono.
Iklim sepakbola yang kondusif, kata dia, membutuhkan infrastruktur yang mendukung. Termasuk ketegasan dalam penegakan hukum. Karena ada beberapa oknum melakukan pelanggaran hukum di tengah menyaksikan pertandingan.
"Dengan infrastruktur yang memadai, pasti SDM suporter ini akan mengikuti, apalagi dibarengi dengan pengamanan yang tegas untuk meminimalisir dan memberikan efek jera," tambah Teddy Tjahjono.
Sementara itu Menpora memuji penyelenggaraan pertandingan kandang Persib yang menerapkan terobosan.
"Ini menjadi salah satu contoh yang Pak Ketum PSSI Erick Thohir sebut, salah satu contoh yang sedang dipelajari untuk diterapkan di setiap klub atau bagaimana nanti masih ada tindak lanjutnya," kata Dito Ariotedjo.
Dito Ariotedjo memuji Langkah Persib menjual tiket laga Persib secara online mulai 2018.
Selain itu Persib juga memanfaatkan perkembangan teknologi berupa penggunaan alat pendeteksi wajah.
"Jadi, seluruh suporter Persib yang menonton pertandingan sepak bola itu benar-benar ke-tracking dan itu dampaknya memberikan pengaruh penontonnya menjadi lebih rapi dan tertib, aman dan nyaman saat menikmati pertandingan sepak bola," ujar Dito Ariotedjo memuji.