Sedangkan Pertamax Turbo alias RON 98 turun menjadi Rp 15.800 per liter dari bulan sebelumnya Rp 16.950.
BBM jenis gasoil alias diesel yakni Dexlite atau CN 51 disesuaikan menjadi Rp 17.300 per liter dari bulan sebelumnya Rp 17.550.
Sedangkan Pertamina Dex atau CN 53 turun menjadi Rp 18.100 per liter dari bulan sebelumnya mencapai Rp 18.250.
Irto Ginting selaku Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga menjelaskan harga baru BBM per 1 November 2023 sudah sesuai dengan Kepmen ESDM Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen Nomor 62/K/12/MEM/2020 tentang formulasi harga JBU atau BBM non subsidi.
Dia menambahkan harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif. Karena itu, Pertamina selalu melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
BACA JUGA: HP untuk Konten Creator Huawei Nova 11 SE Dengan Kamera 108 MP dan 32 MP Kamera Depan
Selain itu, Pertamina juga melakukan penyesuaian harga mengikuti tren harga minyak dunia dan harga rata-rata publikasi minyak.
Agar Pertamina tetap dapat menjamin penyediaan dan penyaluran BBM hingga ke seluruh pelosok Tanah Air, harga BBM non subsidi Pertamina mempertimbangkan berbagai aspek di antaranya minyak mentah, publikasi MOPS dan kurs.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mendapat penugasan pendistribusian BBM hingga ke pelosok negeri, Pertamina berkomitmen penuh untuk menyediakan dan menyalurkan BBM berdasarkan prinsip A4S (availability, accessibility, affordability, acceptability dan sustainability).
”Pertamina Patra Niaga berkomitmen menyediakan pasokan produk BBM berkualitas di seluruh wilayah Indonesia. Tidak hanya di kota-kota besar namun ke seluruh pelosok negeri, dengan harga yang kompetitif,” tutur dia.