RADARTASIK.COM - Kepala biro politik gerakan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh menegaskan AS harus bertanggung jawab atas pembantaian yang dilakukan Israel di Rumah Sakit Al-Ahli.
Dalam pidato yang disiarkan di televisi, Ismail Haniyeh juga menyebut Amerika Serikat turut bertanggung jawab atas serangan terhadap sebuah rumah sakit di Jalur Gaza yang menyebabkan kematian ratusan warga Palestina karena terus memberikan perlindungan atas serangan Israel. .
Dia menambahkan bahwa pembantaian di Rumah Sakit Al-Ahli menunjukkan kebrutalan Israel yang akan menjadi titik balik dalam konflik tersebut.
Haniyeh menyerukan kepada seluruh rakyat Palestina untuk “mengecam pembantaian dan kebrutalan ini,” dan meminta kepada seluruh masyarakat Arab dan Muslim untuk memprotes Israel.
BACA JUGA:Inilah Rekomendasi Shampo Penghitam Rambut di Indomaret yang Ampuh Usir Rambut Uban
"Tanggung jawab atas pembantaian ini ditanggung oleh musuh, yang menyerang rumah sakit, masjid, dan gereja di tempat yang sama, serta Amerika Serikat yang dengan terus-menerus melindungi musuh dan memungkinkannya melakukan pembantaian-pembantaian ini," kata Haniyeh dalam pidato video yang dipublikasikan di media sosial Hamas.
Sementara itu, Ziad Shehadah, seorang dokter Rumah Sakit Al-Ahli menggambarkan dampak mengerikan akibat pemboman Rumah Sakit Al-Ahli di Jalur Gaza oleh Israel yang mengakibatkan 600 warga sipil meninggal dunia dan 900 lainnya terluka.
Menurutnya, warga sipil di Jalur Gaza hanya mencari tempat aman untuk melindungi diri dari serangan bom Israel, namun, mereka semuanya kemudian terbunuh di tempat yang menurut hukum Internasional tidak boleh diserang.
“Mereka meninggalkan rumah mereka dan mencapai tempat yang mereka yakini aman, yakni sebuah rumah sakit, yang menurut hukum internasional adalah tempat yang aman,” ucap Ziad Shehadah.
“Orang-orang meninggalkan rumah mereka dan mereka pindah ke sekolah dan rumah sakit kami agar aman,” tambahnya.
“Dan dalam satu menit, mereka semua terbunuh di rumah sakit,” terangnya.
Ziad Shehadah bahkan menyebut kejadian ini sebagai pembantaian dan memprediksi jumlah korban yang jatuh akibat pemboman Israel di Rumah Sakit Al-Ahli bisa mencapai 1.000 orang.
“Ini adalah pembantaian,” tegasnya.
Nebal Farsakh, seorang perwakilan Bulan Sabit Merah Palestina menggambarkan penghancuran Rumah Sakit ini sebagai kejahatan perang dan genosida saat diwawancarai oleh Al Jazeera.