RADARTASIK.COM – Ziad Shehadah, seorang dokter Rumah Sakit Al-Ahli menyebut “Warga Jalur Gaza hanya mencari tempat berlindung, dan dalam 1 menit mereka terbunuh”.
Dampak mengerikan akibat pemboman Rumah Sakit Al-Ahli di Jalur Gaza oleh Israel yang mengakibatkan 600 warga sipil meninggal dunia dan 900 lainnya terluka digambarkan oleh dokter Ziad Shehadah.
Menurutnya, warga sipil di Jalur Gaza hanya mencari tempat aman untuk melindungi diri dari serangan bom Israel.
Namun, mereka semuanya kemudian terbunuh di tempat yang menurut hukum Internasional tidak boleh diserang.
“Mereka meninggalkan rumah mereka dan mencapai tempat yang mereka yakini aman, yakni sebuah rumah sakit, yang menurut hukum internasional adalah tempat yang aman,” ucap Ziad Shehadah.
“Orang-orang meninggalkan rumah mereka dan mereka pindah ke sekolah dan rumah sakit kami agar aman,” tambahnya.
“Dan dalam satu menit, mereka semua terbunuh di rumah sakit,” kecamnya.
Ziad Shehadah bahkan menyebut kejadian ini sebagai pembantaian dan memprediksi jumlah korban yang jatuh akibat pemboman Israel di Rumah Sakit Al-Ahli bisa mencapai 1.000 orang.
“Ini adalah pembantaian,” tegasnya.
Disisi lain, Israel membantah menyerang rumah sakit tersebut melalui Juru bicara IDF, Daniel Hagari yang menuduh pejuang Hamas yang harus bertanggung jawab.
“Menurut informasi intelijen, dari beberapa sumber yang kami miliki, organisasi teroris Jihad Islam bertanggung jawab atas kegagalan penembakan yang menimpa rumah sakit tersebut,” ucap Hagari.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu juga menghubungkan ledakan di rumah sakit yang mematikan di Gaza dengan pejuang Hamas.
“Jadi seluruh dunia tahu, Hamas di Gaza yang menyerang rumah sakit di Gaza, bukan IDF,” tuduh Netanyahu.