AWAS! Penularan Covid-19 di Kota Tasik Masih Tinggi

Sabtu 27-03-2021,12:30 WIB
Reporter : syindi

BUNGURSARI — Penularan Covid-19 di Kota Tasikmalaya masih terus ditemukan oleh petugas. Sampai Rabu pagi (24/3/2021), tercatat total kasus positif sudah mencapai angka 5.000.

Dari total 5.000 kasus positif, 394 di antaranya masih berstatus aktif dan menjalani isolasi baik secara mandiri atau tersentralistik. Pasien yang masih positif tersebar di 59 kelurahan yang ada di 10 kecamatan.

Di samping itu, kasus meninggalnya pasien positif mencapai 86 orang dan dimakamkan dengan protokol khusus. Di tambah dengan 44 kasus meninggal pasien dengan status probabel.

Kemarin pagi, terjadi penambahan kasus positif sebanyak 29 orang bersamaan dengan kesembuhan 32 pasien lama. Kabid Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dr Asep Hendra mengatakan kasus-kasus baru itu masih dari hasil tracing yang dilakukan. “Masih dari kontak erat pasien sebelumnya,” ungkapnya kepada Radar, Selasa (24/3/2021).

Dia tidak begitu kaget melihat penambahan kasus yang hampir terjadi setiap hari. Karena dia tahu petugas di lapangan terus bergerak melakukan tracing. “Itu menunjukkan bahwa kami benar-benar kerja,” terangnya.

Justru, ketika jumlah kasus stagnan tanpa penambahan berarti kinerja tenaga kesehatan dipertanyakan. Namun yang terpenting adalah pasien yang masih aktif terus mengalami penurunan. “Kan bisa saja kami diam jadi pasien tidak bertambah, tapi tahu-tahu banyak yang meninggal,” katanya.

Di samping tracing, vaksinasi terus dilaksanakan, bahkan saat Ramadan nanti. Karena masyarakat yang berpuasa bukan halangan untuk penyuntikan cairan vaksin. “MUI sudah menyatakan vaksinasi tidak membatalkan puasa, dan dari sisi kesehatan juga tidak berisiko,” ujarnya.

Pelayan publik di Kota Tasikmalaya masih banyak yang belum menjalani vaksinasi. Pemerintah pusat menargetkan pertengahan tahun ini sasaran vaksin mulai ke masyarakat umum. “Pemerintah menargetkan Juli nanti sudah selesai untuk pelayan publik,” terangnya.

Baca juga : Guru SMAN di Kota Tasik yang Positif Covid Ada Kontak Erat dengan 7 Orang

Namun secara teknis ketersediaan vaksin masih terbatas, pelayan publik yang diajukan untuk vaksinasi tercatat ada sekitar 60.000 orang. Sedangkan ketersediaan vaksin hanya mampu mencukupi sampai 19.000 orang saja. “Jadi antrean pelayan publik pun masih cukup panjang,” ujarnya.

Di samping kasus penularan Covid-19, masyarakat juga perlu waspada dengan penyakit lainnya. Pasalnya Demam Berdarah Dengue (DBD) sudah beberapa kali menjatuhkan korban di tahun 2021 ini.

Kabid Pelayanan RSUD dr Soekardjo Dudang Erawan Suseno menyebutkan tahun 2021 pihaknya menangani 30 pasien DBD. 4 pasien di antaranya sudah meninggal dunia. “Dan semuanya kategori anak usia di bawah 10 tahun,” katanya.

Penyakit demam berdarah cukup banyak menjatuhkan korban termasuk di tengah pandemi. Tahun 2020 kemarin RSUD mencatat ada 847 pasien dan 18 di antaranya meninggal dunia.

“Kami harap masyarakat bisa lebih menerapkan pola hidup bersih dan sehat, supaya terhindar baik dari Covid maupun DBD,” ungkapnya. (rga)
Tags :
Kategori :

Terkait