“Contoh bagaimana Klok musim lalu atau saat masih dilatih Luis Milla. Sekarang terlihat Klok, Ciro, Da Silva dll bisa menurunkan egonya untuk kepentingan tim. Tidak ada pemain spesial semuanya bekerja sama dengan kepentingan tim,” kata Bobotoh.
“Hal terlihat saat sudah unggul 5-0, terlihat banyak pemain yang terkesan berlomba-lomba ingin mencetak gol, tapi hal itu justru tidak bisa menambah angka,” kata Bobotoh lagi.
BACA JUGA: Sayangnya Mobil Gagah Honda Prologue Belum Rilis di Indonesia, SUV Bertenaga Listrik Pertama
BACA JUGA: Terungkap, Kenapa Bojan Hodak Memaksakan Beckham Putra Bermain 45 Menit saat Persib Kalahkan Persita
“Melihat juga Liga Primer Inggris, pemain MU kayak Rashford, Bruno Fernandes malah sering jadi biang keladi buruknya performa tim karena ego kebintangan mereka,” kata Sentot.
“Oleh karena itu mengapa pelatih bagus seperti Mourinho itu galaknya minta ampun, dan terkesan kasar karena itu semata-mata untuk meredam ego pemain yang merasa menjadi pemain bintang. Dia harus memastikan bahwa antar pemain harus bisa bekerja sama dengan baik, tanpa merasa ada yang dispesialkan,” ujar Sentot lagi.
“Yang bilang Persib main ga menghibur pengen ketawa. Justru gua demen era Bojan Hodak: Simpel mematikan,” kata Dudung.
Tanggapan Bojan Hodak setelah David da Silva cetak hattrick saat Persib kalahkan Persita 5-0 dalam lanjutan Liga 1 2023/2024 pada pekan ke-14. Foto: Persib--
“Sekumpulan pemain bagus pasti egonya tinggi. Butuh pelatih yang galak dan tegas untuk mengatasinya. Pelatih-pelatih Jepang, Korea dan Eropa Timur cocok,” ujar Egi Nur.
“Saya senang melihat permainan di laga ini karena yang pertama taktik dari pelatih yang memiliki visi, konsep yang jelas ditunjang kebugaran pemain, kekompakan dan kualitas pemain. Jadi terlihat begitu mudah kalau taktik di padukan dengan kebugaran, kekompakan dan kualitas pemain. Jangan lupa juga kesabaran,” kata Kang Tono.
“Bersama Bojan Hodak Persib meledak,” ujar Dhika.