Guru Madrasah di Kota Tasik Khawatir Harapan Palsu

Sabtu 27-03-2021,08:58 WIB
Reporter : syindi

TASIK — Adanya kuota dalam seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) tahun ini, menjadi angin segar bagi guru madrasah. Namun, ada kekhawatiran wacana itu menjadi harapan palsu.

Ketua Perkumpulan Guru Madrasah (PGM) Kota Tasikmalaya, Asep Rizal Asy'ari mengatakan informasi tersebut menjadi titik terang perjuangannya. Apa yang selama ini diupayakan di-respons oleh pemerintah. “Memang sudah seharusnya ada perhatian untuk guru madrasah,” ungkapnya kepada Radar, Jumat (26/3/2021).

Tetapi demikian, pihaknya tidak mau senang dulu sebelum benar-benar wacana itu terlaksana. Pihaknya akan tetap mengawal dengan melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait. “Kita lihat nanti bulan Mei,” tuturnya.

Bukan tidak mempercayai pemerintah, namun kekhawatiran tidak bisa dipungkiri. Untuk itu, dia meminta pemerintah jangan hanya memberikan harapan palsu kepada guru madrasah. “Jangan kecewakan kami dengan harapan palsu, kami harap ini bukan hanya sekadar wacana,” tuturnya.

Baca juga : Plt Wali Kota Tasik Curhat ke Kemendagri Tentang Ini..

Jika sampai wacana kuota tersebut hanya sebatas wacana, PGM tidak akan tinggal diam. Asep Rizal dan rekan-rekannya akan kembali bergerak melakukan protes kepada pemerintah. ”Kalau sampai tidak jadi, sama saja mempermainkan perasaan kami,” tuturnya.

Lebih jauh lagi, Asep berharap banyak guru madrasah di Kota Tasikmalaya yang bisa lolos PPPK. Hal ini guna meningkatkan kesejahteraan guru madrasah di Kota Tasikmalaya. “Kesejahteraan guru, salah satu penunjang kualitas pendidikan di madrasah,” terangnya.

Selain itu, ini juga akan membuat para guru lebih betah bertahan di madrasah. Karena sebelumnya tidak sedikit guru madrasah pindah ke guru sekolah umum untuk mengejar tes CPNS. “Kalau bisa ke depannya kuotanya bisa lebih banyak lagi, karena 88 persen guru madrasah di Indonesia masih honorer,” tuturnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Agama (Kemenag), Nizar mengumumkan seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk formasi guru madrasah diadakan pada Mei-Juni 2021.

”Rencananya, pendaftaran seleksi akan diadakan pada Mei hingga Juni 2021. Kemudian dilanjutkan pelaksanaanya pada Agustus 2021,” kata Nizar di Jakarta, Kamis (25/3/2021).

Nizar mengatakan Kemenag saat ini tengah menyusun soal dan modul tes seleksi PPPK. Adapun formasi yang disiapkan pemerintah untuk seleksi guru madrasah tahun ini sebanyak 9.495 orang. ”Kemenag membuka 9.495 formasi guru madrasah pada seleksi PPPK tahun ini,” ujarnya.

Tak hanya itu, Kemenag pun mengalokasikan 27.303 formasi untuk guru agama pada seleksi tahun ini. Formasi ini tersebar pada sekolah negeri yang ada di 393 pemerintah daerah.

”Jumlah ini terdiri atas 22.927 formasi guru agama Islam, 2.727 guru agama Kristen, 1.207 guru agama Katolik, 403 guru agama Hindu, dan 39 guru agama Buddha,” terangnya.

Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo memastikan, honorer guru agama akan dimasukkan dalam formasi guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang dibuka tahun 2021.

“Sudah kita masukkan. Jadi, honorer guru agama termasuk dalam formasi guru PPPK yang dibuka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud),” kata Tjahjo dalam keterangannya.

Tags :
Kategori :

Terkait