RADARTASIK.COM - Jurnalis Italia, Luca Serafini tak setuju dengan Arrigo Sacchi yang anggap Rafael Leao membuat AC Milan tak bisa bermain kolektif.
Rafael Leao mencetak gol kemenangan untuk AC Milan dalam kemenangan 1-0 mereka atas Hellas Verona dan me membuat AC Milan menghasilkan tiga poin.
Namun, hal itu belum cukup bagi mantan manajer Milan Arrigo Sacchi, yang menyatakan bahwa Leao membuat Rossoneri tidak bisa bermain kolektif dan kembali mengandalkan kualitas individu pemainnya untuk memnangkan pertandingan.
Bagi Arrigo Sacchi, permainan kolektif merupakan permainan yang selalu menuntut 11 pemain yang ada di lapangan untuk aktif bergerak, bahkan saat tidak memegang bola.
"Masalahnya tim asuhan Pioli belum sepenuhnya kolektif. Menjadi kolektif berarti memiliki sebelas pemain yang aktif, baik dengan maupun tanpa bola, artinya terus menekan, tidak hanya melakukan umpan dan menjaga bola,” kata Sacchi di La Gazzetta dello Sport.
“Tetap rendah ke tanah, artinya selalu bergerak. Milan harus bermain seperti akordeon, mereka harus tahu kapan membuka dan menutup di saat yang tepat," lanjutnya.
Luca Serafini kemudian tak setuju dengan pendapat Arrigo Sacchi dan menyebut kritik yang diberikan oleh pelatih legendaris itu tidak tepat.
“Dengan segala rasa hormat dan persahabatan yang mengikat saya dengan Arrigo, bagi saya ini tampak seperti kritik yang tidak serius,” kata Serafini kepada TuttiConvocati.
“Bagiku, Leao tampaknya tidak egois. Leao kuat dengan caranya sendiri, dia pemain luar biasa, yang terkadang memiliki momen selama 90 menit di mana dia menghilang dari permainan,” lanjutnya.
Apa yang dikatakan oleh Arrigo Sacchi mengandung kebenaran jika melihat penampilan anak asuh Pioli saat mengalahkan Verona.
Bagaimanapun, Rafael Leao kini telah mencetak tiga gol dalam tiga pertandingan liga berturut-turut untuk pertama kalinya sejak ia bergabung dengan Milan.
Menarik menunggu apa yang dikatakan Arrigo Sacchi jika saat melawan Cagliari tengah pekan ini Rafael Leo kembali mencetak gol keempatnya musim ini.