Namun, dari segi personel, armada, dan anggaran, masih belum memadai. Meskipun telah diajukan beberapa kali, belum ada realisasi hingga saat ini.
Ketika petugas Damkar berusaha memadamkan api, mendapatkan informasi tentang kebakaran juga menjadi kendala, terutama karena wilayah Kota Tasikmalaya berjarak jauh dari wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
Terkadang, ketika mereka tiba di lokasi kebakaran, api sudah berhasil dipadamkan oleh warga setempat.
Asep menambahkan bahwa sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), jika armada kebakaran berada di wilayah Kota Tasikmalaya dan kejadian kebakaran terjadi di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, seperti di daerah Singaparna, maka waktu tempuh yang cukup jauh menjadi masalah.
BACA JUGA:Perkuat Implementasi ESG Lewat BRImo FSTVL, Nasabah Tanam Pohon Setiap Pembukaan Rekening BritAma
"Inilah mengapa kami sering menjadi olok-olokan atau diejek seperti api sudah padam, mobil baru tiba," kata Asep dengan nada kesal.
Untuk mengatasi tantangan ini, sangat penting untuk memiliki dua armada yang siaga di setiap wilayah, seperti yang telah diajukan oleh Damkar Kabupaten Tasikmalaya. Namun, hingga saat ini, usulan ini belum terealisasi.