"Sudah dua bulan sejak musim kemarau dimulai, warga di sini mengalami kekurangan pasokan air bersih," tutur Kepala Desa Padawaras, Yayan Siswandi.
Yayan melaporkan bahwa sumur-sumur warga kini telah mengering, dan warga bahkan harus menunggu agar volume air yang cukup bisa terkumpul di sumur jamban.
"Warga kini harus menggunakan sumur jamban untuk mendapatkan air, meskipun volumenya terbatas," jelasnya.
Untuk memenuhi kebutuhan air yang cukup, warga terpaksa mengeluarkan biaya sebesar 120 ribu rupiah untuk setiap 100 liter air.
BACA JUGA:Hadapi Tantangan Ekonomi Global, BRI Ungkap Pentingnya Risk Awareness Bagi Bankir
"Untuk konsumsi, warga umumnya membeli air kemasan atau galon," pungkasnya.