Selain itu, wayang Geugeus merupakan bentuk satu ikatan dan keindahan, satu wadah dalam bentuk kebersamaan, yang mewakili perasaan warga terhadap negaranya.
"Pembuatan wayang Geugeus terinspirasi dari sosok seorang ibu (leluhur) penguasa Pulo Majeti kala itu. Yakni Ibu Ratu Gandawati," jelasnya.
Menurutnya, diketahui sosok dan kisah Ratu Gandawati memberikan semangat dan motivasi kepada anak-anaknya kala itu sehingga terinspirssi membuat wayang Geugeus.
Khususnya anak-anak di Pulo Majeti Rawa Onom kala itu, sehingga tergugah ketika ada kegiatan yang selalu mementaskan seni dan kultur budaya.
Rencananya Kawargian adat kampung Siluman Pulo Majeti akan mengembangkan wayang Geugeus tersebut, sebagai budaya lokal agar bisa dikenal masyarakat luas.
"Nanti kita akan kembangkan menjadi budaya lokal, dengan harapan masyarakat Pulomajeti bisa mulai dari saat ini," ujarnya.