Fenomena Langka 2 Supermoon Terjadi di Agustus 2023

Senin 31-07-2023,20:09 WIB
Reporter : Adinda R. Syam
Editor : Ruslan

Supermoon mengacu pada perigee full moon dan new moon, tetapi kita akan fokus pada supermoon penuh karena bulan baru tidak terlihat. Istilah supermoon diciptakan oleh astrolog Richard Nolle pada tahun 1979.

Meskipun astronom lebih memilih istilah Bulan purnama perigee, istilah supermoon tetap populer. 

Supermoon juga dikenal sebagai bulan purnama syzygy perigee, mengacu pada konfigurasi garis lurus bumi, bulan, dan Matahari dalam sistem gravitasi.

Fenomena kebalikannya disebut micromoon, yang terjadi saat apogee syzygy full moon.

BACA JUGA: Megawati Soekarnoputri Pimpin Konsolidasi Internal PDIP, Optimis Raih Kemenangan di Pemilu 2024

Dilansir dari disway.id, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi banjir rob.

Kepala Pusat Meteorologi Maritim Eko Prasetyo dalam keterangan resminya menjelaskan banjir rob disebabkan oleh adanya fenomena fase bulan purnama (full moon) pada 1 Agustus 2023.

Momen tersebut bersamaan dengan perigee (jarak terdekat bulan ke bumi) pada 2 Agustus 2023 yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum. 

Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia.

BACA JUGA: INTIP 5 Fitur Galaxy Tab S9 Plus yang Bisa Bantu Work Life Balance

Di antaranya Pesisir Sumatera Barat, Pesisir Kepulauan Riau, Pesisir Banten, Pesisir utara DKI Jakarta, Pesisir Jawa Barat, Pesisir Jawa Timur, Pesisir Bali, Pesisir Kalimantan Barat, Pesisir Maluku, Pesisir Papua Selatan.

”Potensi banjir pesisir (rob) ini berbeda waktu (hari dan jam) di tiap wilayah, yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat,” ujarnya, Minggu 30 Juli 2023.

Kategori :