Cek kesehatan meliputi suhu tubuh, tekanan darah sampai tes alkohol oleh unit kesehatan KAI.
”Masinis dan asisten masinis akan diberikan alat tiup yang bisa mengukur kadar alkohol dalam tubuh, presentasinya harus nol (0), kalau tidak tak boleh dinas,” jelas Joni.
Setelah dinyatakan aman, unit kesehatan akan memberikan surat keterangan sehat yang sudah dicap kepada masinis dan asisten masinis.
Masinis dan asisten masinis wajib menunjukkan kepada penyelia beberapa kelengkapan dinas seperti tanda kecakapan, surat keterangan kesehatan, arloji, suling mulut, senter, serta handphone dalam keadaan off (jika membawa).
Jika memenuhi syarat, penyelia akan memberikan surat perintah perjalanan dinas.
Masih belum selesai, masinis menerima O.100 atau tabel kereta api dan melakukan pengecekan lokomotif serta meyakinkan indikator-indikator lokomotif dalam posisi aman. Perjalanan pun dimulai.
Dalam situasi darurat, seperti gangguan cuaca, kecelakaan, atau insiden di jalur, seorang masinis harus bisa mengambil tindakan yang tepat untuk menjaga keamanan penumpang dan personel kereta lainnya.
Mereka juga harus melaporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwenang dan mengikuti prosedur darurat yang ditetapkan.
Profesi masinis membutuhkan tanggung jawab dan disiplin tinggi.
Untuk menjaga kualitas tersebut, KAI secara rutin memberikan pembinaan kepada para masinis dan keluarga mereka.
Tujuan dari pembinaan keluarga masinis, khususnya istri masinis adalah agar mereka memahami tugas dari seorang masinis menuntut konsentrasi dan stamina yang baik.
Sehingga pada saat berada di rumah, keluarga dapat memberikan dukungan kepada masinis seperti istirahat yang cukup dan asupan makanan dengan gizi yang baik.
Pembinaan biasanya dilakukan langsung kepada istri atau keluarga masinis yang dipanggil secara bergantian atau melalui virtual meeting.