RADARTASIK.COM - Noah Okafor akan menjadi pemain baru AC Milan yang pernah membuat timnas Italia menangis.
Okafor memberikan umpan matang kepada Silvan Widmer yang membuat Italia tertinggal 1-0 di depan pendukung sendiri saat menghadapi Swiss di Olimpico di babak penyisihan Grup C Piala Dunia Qatar.
Italia akhirnya berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-36 lewat gol Giovanni Di Lorenzo.
Hasil 1-1 tersebut membuat Italia harus melakoni laga hidup mati melawan Irlandia Utara di pertandingan terakhir Grup C karena hanya unggul produktivitas gol atas Swiss di tempat kedua.
Celakanya, Timnas Italia gagal lolos ke putaran final Piala Dunia karena bermain imbang 0-0 dengan Irlandia Utara, sementara Swiss menang 4-0 atas Bulgaria pada laga pamungkas Grup C tersebut.
BACA JUGA:Ahli Naskah Kuno pun Senang Jika Jalan Tol Getaci Benar Terwujud Tahun 2024
Kemenangan timnas Swiss tersebut pun membuat mereka ke puncak klasemen Grup C dan berhasil lolos ke putaran final Piala Dunia 2022 dan Noah Okafor yang mencetak gol pembuka Swiss saat itu.
Media Italia, Tuttomercato memberikan pujian setinggi langit untuk Okafor saat menghadapi Italia di Olimpico kala itu.
"Dia menghancurkan di babak pertama, berharga di babak kedua. Dia bermain dengan semangat menyerang, memiliki kecerdasan untuk berhenti dan mencari rekan setimnya di belakang. Melawan tim Mancini, dia benar-benar tak terbendung," tulis Tuttomercato.
Surat kabar lain juga sepakat, La Gazzeta menuliskan: "Penampilan keduanya untuk timnas pada tanggal 21: fenomenal.”
BACA JUGA:Pengakuan Kiper Dewa United Mengejutkan Soal Liga Indonesia, Ada Hubungannya dengan Malvin Platje
“Bermain sebagai penyerang tengah tetapi bergerak di seluruh lapangan, hampir mencetak gol kedua dari tepi lapangan. Di babak kedua, dia harus berhadapan dengan pertahanan, tetapi secara keseluruhan penampilannya lebih baik daripada pemain nomor 9 lainnya," komentar La Gazzetta dello Sport yang memberi nilai 7,5 untuk Noah Okafor.
Corriere dello Sport dalam laporan pertandingan menggambarkan: "Swiss telah menemukan penyerang tengah masa depan. Lebih baik dari Embolo dan Seferovic.”
“Dia berlari seperti kijang di gurun tanpa kehilangan sentuhan permainannya. Dia mengatur serangan balik dan menyelesaikannya dengan memberikan assist untuk Widmer.”
“Okafor mimpi buruk pertahanan Italia, dia bersinar sebagai protagonis," puji Corriere dello Sport.