Sekalipun jaraknya masih 1 kilometer. Sebab Kereta tidak bisa melakukan rem mendadak. Kalau pun berhenti jaraknya sejauh 800 meter setelah dilakukan pengereman.
Hal itu terjadi karena roda dan rel terbuat dari baja sehingga tidak ada friksi.
Sementara penjelasan soal yang sama dari Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPI), pada rel kereta terdapat emisi elektromagnetik.
Ada kabel penghantar arus listrik yang terpasang di yang tidak kompatibel dengan mesin mobil. Apalagi dalam jarak 600 meter dari Kereta Api, arus listrik akan menghantarkan medan magnet yang tinggi.
Dampak dari tingginya medan magnet mengakibatkan putaran mesin mobil mendadak terhenti atau mati sat melewati perlintasan rel Kereta Api.
Logikanya ketika ada arus listrik yang mengalir pada rel kereta bersentuhan dengan benda elektromagnetik yang tidak kompatibel, maka berpotensi menghasilkan emisi di atas ambang batas.
Paparan dari emisi itulah yang membuat sistem kelistrikan benda lain mati, termasuk mobil, karena Electronic Control Unit (ECU) yang menjadi penggerak utama mobil berhenti bekerja, dan akhirnya mobil mogok di atas rel Kereta Api.
Tips ketika akan melintasi rel Kereta Api agar tidak mengalami mesin mati mendadak:
1. Turunkan Kecepatan
Saat melintasi rel Kereta Api turunkan kecepatan mobil. Melaju dengan pelan sebab kontur jalur rel kereta berbeda dan licin. Lihat kanan dan kiri untuk memastikan tidak ada Kereta Api yang melintas.
2. Waspadai Kondisi Perlintasan Kereta
Kontur jalan lintasan kereta berbeda dengan jalan biasa. Umumnya menanjak karena perbedaan ketinggian jalan, juga rel kereta licin jadi memerlukan perhatian khusus ketika melintasinya.
3. Jaga Jarak Aman
Tips melintasi rel kereta api lainnya saat melalui perlintasan Kereta Api jaga jarak aman dengan kendaraan di depan.