RADARTASIK.COM - Genshin Impact, sebuah permainan video populer yang dikembangkan dan diterbitkan oleh miHoYo, menghadapi kontroversi baru-baru ini terkait masalah pembayaran voice actor.
Komunitas Genshin Impact dihebohkan oleh kabar bahwa beberapa voice actor, termasuk Corina Boettger yang mengisi suara karakter Paimon versi Bahasa Inggris, belum menerima pembayaran yang seharusnya mereka terima.
Masalah ini terkait dengan agensi studio voice actor, yaitu Formosa Group.
Para voice actor mengungkapkan ketidakpuasan mereka karena telah menghubungi Formosa Group berulang kali namun belum menerima pembayaran yang mereka peroleh dari pekerjaan mereka dalam Genshin Impact.
BACA JUGA:Berikut 7 Tips Membeli Laptop Bekas Agar Terhindar dari Penipuan
Kabar ini pun segera diketahui oleh pihak miHoYo atau HoYoverse, sebagai pengembang dan penerbit permainan tersebut.
Dalam respons mereka terhadap masalah ini, HoYoverse memberikan klarifikasi yang sangat ditunggu-tunggu oleh para pemain dan penggemar permainan.
Menurut klarifikasi yang diberikan oleh HoYoverse, mereka telah membayar Formosa Group sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan, termasuk pembayaran kepada voice actor Genshin Impact.
HoYoverse juga menyatakan bahwa mereka telah mendesak Formosa Group untuk segera membayar gaji yang seharusnya menjadi hak para voice actor. Mereka menegaskan bahwa mereka menghargai dan menghormati kerja keras dari semua orang yang terlibat dalam pengembangan permainan ini dan mendukung voice actor untuk mendapatkan hak mereka.
BACA JUGA:Manchester United Siapkan 60 Juta Euro untuk Boyong Theo Hernandez, PSG Intip Respons AC Milan
Selain itu, HoYoverse sedang mencari solusi alternatif terkait masalah ini. Mereka berkomitmen untuk memperoleh informasi terbaru dan akan memberikan perkembangan terkait masalah pembayaran kepada seluruh komunitas Genshin Impact.
Klarifikasi yang diberikan oleh HoYoverse menjadi sumber harapan bagi para voice actor dan penggemar permainan. Dalam pernyataan mereka, HoYoverse menyampaikan penyesalannya setelah mengetahui masalah ini dan memastikan bahwa mereka akan terus bekerja untuk memastikan voice actor mendapatkan hak yang seharusnya mereka peroleh.
Menarik untuk dicatat bahwa masalah ini terkait dengan agensi studio voice actor, Formosa Group. Informasi yang didapatkan mengungkapkan bahwa Formosa Group sebelumnya telah menghadapi masalah serupa dengan voice actor lainnya.
Pada Oktober 2016, demo dilakukan oleh para voice actor terkait masalah hak pembayaran yang adil di industri permainan video, dan Formosa Group menjadi salah satu perusahaan yang menjadi sasaran demo tersebut.
BACA JUGA:Praktisi Angkat Bicara Soal Siswi SD Tasikmalaya Tewas Tenggelam di Kubangan Bekas Galian C