Akan dibukanya rute perjalanan penerbangan Bandung-Pangandaran ini merupakan salah satu langkah awal Kabupaten Pangandaran menjadi menuju Wisata Berkelas Dunia.
“Menjadi tempat wisata kelas dunia bukan berarti menjadi juara nomor satu di dunia, tapi kelas dari masing-masing sektor wisata, semua bisa enjoy di Pangandaran. Terlebih dari potensi Pangandaran sangat bervariasi."
"Tidak hanya pantai yang 90 kilometer tetapi juga ada sungai, kemudian ada gunung. Bila dari sisi wisata itu bisa dikemas dari berbagai keinginan pengunjung. Tidak hanya berenang tapi juga bisa naik perahu dan wisata lainnya,” ungkap Kusdiana.
Namun yang jadi masalah adalah aksesibilitas. Dari Jakarta ke Pangandaran bila menggunakan jalur darat sekitar 10 jam, bahkan bisa lebih dari itu bila macet. Kalau dari Bandung ke Pangandaran sekitar 5 jam. Sehingga aksesibilitas ini yang jadi persoalan.
BACA JUGA:Di Cilacap Jalan Tol Getaci Lintasi 4 Kecamatan dan 16 Desa, Exit Tol di Daerah Ini
Salah satu aksesibilitas yang memungkinkan adalah menggunakan jalur udara yaitu pesawat.
Kusdiana juga menuturkan saat ini sedang dipersiapkan agar bisa terwujud rute perjalanan penerbangan Bandung-Pangandaran yang dapat ditempuh dengan cepat.
Kusdiana menambahkan saat ini pesawat yang ada ke Pangandaran baru menggunakan maskpai Susi Air untuk melayani Jakarata-Pangandaran yang menggunakan Bandara Nusawiru menuju Bandara Halim Perdana Kusumah. Itu pun baru seminggu 4 kali penerbangan dengan harga tiket Rp1,5 juta.
“Susi Air juga sudah ada penawaran ke pemerintah untuk blok site. Untuk buka Bandung-Pangandaran."
BACA JUGA:Paolo Di Canio: Pulisic Akan Tampil Baik Bersama AC Milan, Tapi Bukan Sebagai Pencetak Gol
"Satu tahun ini yang menggunakan transportasi darat baru sekitar 2.500 per tahun, baru 0,6 persen dari jumlah pengunjung ke Pangandaran."
"Sehingga kami targetkan di angka 3 persen dari jumlah pengunjung yang bisa datang ke Pangandaran dengan pesawat ATR yang kapasitas 70 orang,” terangnya.
Hal ini, kata Kusdiana sudah dilakukan kajian bersama dengan ITB kaitan dengan kemungkinan dan potensi yang dapat dihitung.
“Sehingg kami dari sisi pemerintah daerah, atas intruksi bapak Bupati diminta untuk membuka komunikasi dengan maskapai-maskapai yang ada."
BACA JUGA:7 Destinasi Wisata yang Ternyata Tersimpan di ‘Dalam Dompet’, Ada Tempat Wisata di Tasikmalaya?
"Salah satunya adala dengan Citilink karena BUMN sama-sama milik negara, sehingga ada negosiasi dan perhitungan. Kami bersama denga Kota Tasikmalaya bareng-bareng beberapa waktu lalu kita ke Citilink,” jelasnya.