Terkait dengan larangan, dia menekankan petugas tidak perlu takut menegakkan hukum selama mengikuti aturan dan SOP yang ada dan tidak ada melakukan penindakan sendiri.
Kabagops menambahkan kepatuhan dan ketertiban di jalan tidak hanya penegakkan hukum, namun bisa melalui dikmas, teguran dan imbauan yang humanis.
Dalam operasi kali ini tidak diharapkan adanya komplain dari masyarakat serta petugas tidak menjadi pemantik atau pemicu indeks kepuasan masyarakat menurun.
Kedua, sekecil apa pun hindari kegiatan kontraproduktif. Ingat simpatik dan humanis, senyum dan salam meskipun ada penegakkan hukum. Tema yang diangkat bukan hanya untuk masyarakat tapi juga untuk petugas.
BACA JUGA: AlHambra, Hotel Bintang 4 di Kabupaten Tasikmalaya yang Menawarkan Sensasi Menginap 1001 Malam
”Saya percaya dengan operasi yang sudah ada seluruhnya berjalan dengan optimal, harapannya mendapat apresiasi dan pengungkit indeks kepercayaan masyarakat,” tegas dia.
Kabagops berharap mindset petugas diubah dan meninggalkan perbuatan yang tidak baik. Melihat kepatuhan masyarakat di luar negeri, sejak dini sudah dipersiapkan untuk tertib. Meskipun ada pelanggaran namun angkanya kecil.
Dia optimis apabila masyarakat baik dan tertib di jalan, maka akan baik dan tertib di sendi-sendi lain. Pimpinan tidak menghendaki pungli. Aturan yang sudah dibuat oleh Ditgakkum patuhi dan pedomani. Jangan jadi korban operasi.
”Tunjukkan Korlantas menjadi ikon polisi di jajaran. Munculkan penegakkan hukum yang humanis. Jaga nama baik Korlantas. Mudah-mudahan dengan latpraops ini pelaksanaan operasi patuh berjalan dengan aman dan lancar,” harap dia.