Sementara itu sebelum sukses meraih 2 medali emas SEA Games untuk cabor sepakbola bersama timnas Indonesia, Robby Darwis kecil tak pernah bermimpi jadi kapten timnas Indonesia dan kapten Persib Bandung.
Sejak junior, Robby Darwis bermain untuk Persib.
BACA JUGA: Banyak Remaja 'Slebor' Efek Kota Tasikmalaya Berlimpah Miras, Profesor hingga Ulama pun Kaget!
BACA JUGA: Kapasitas Dermaga Pamayangsari Tasikmalaya Penuh, Satu Perahu Nelayan yang Sedang Berlabuh Karam
Di Persib, Robby Darwis yang telah 53 kali membela timnas Indonesia itu bergabung dengan Persib junior pada 1979.
Sementara pada 1983, Robby Darwis masuk tim senior Persib. Pemain yang berposisi sebagai libero itu bergabung bersama para senior Maung Bandung kala itu.
Namun siapa sangka, pemain ikonik dengan salah satu ucapannya saat akan menendang tendangan bebas itu, ”halik ku aing” atau ”biar sama saya saja itu” ini sejak kecil tidak terbayangkan menjadi kapten Persib dan kapten Timnas Indonesia.
”Saya gak kebayang jadi kapten Persib, kapten tim nasional,” ujar Robby Darwis dalam podcast Republik Bobotoh.
Robby Darwis ikon Persib era 90-an yang paling ikonik hingga saat ini. Foto: tangkapan layar Twitter Persib--
Kalau cita-cita bermain untuk Persib dan tim nasional, Robby Darwis kecil memang menginginkannya.
Meski tidak terbayangkan menjadi kapten Persib dan timnas, Robby Darwis saat muda selalu berusaha bermain maksimal.
“Cuma akan berusaha kalau sewaktu-waktu ada yang mengambil. Kemudian dan juga dikasih kesempatan akan memperlihatkan bahwa saya bisa (bermain),” ujarnya.
Robby Darwis bercerita mulai berkarier profesional. Saat itu Persib dilatih Marek Jonata asal Polandia.
Sang pelatih melihat saat itu para pemain Persib memiliki postur tubuh tidak terlalu tinggi.
Marek saat itu mencari pemain yang berpostur tinggi ke daerah-daerah di Jawa Barat, termasuk ke Lembang, tempat tinggal dan Robby Darwis bermain sepak bola.
”Marek (Jonata) mencari pemain untuk dibina,” ujar Robby Darwis.