Pohon yang memiliki akar kuat ini banyak terdapat di area bibir pantai dan rawa-rawa yang ada di Leuweung Sancang
Pantai di tepian leuweung Sancang ini sangat indah. Ada susunan batu karang hutan serta pasir putih. Jadi kalau sudah ada di pantai tersebut keindahannya bisa mengikir kesan.
Jejeran pohon kaboa sepanjang pantai menjadi pemandangan sangat mempesona. Sebab tidak ada di lokasi pantai mana pun. Plus dengan kisah agungnya, Prabu Siliwangi.
Mitosnya memang begitu kuat tentang pohon Kaboa, bahwa di mana ada Kaboa disanalah Prabu Siliwangi pernah ada.
Masyarakat Sunda terkhusus yang ada di kawasan leuweung Sancang, meyakini pohon sebagai jelmaan Prabu Siliwangi dan pasukannya yang setia.
Hal itu mungkin diperkuat dengan fakta pohon Kaboa hanya tumbuh di Pantai Sancang dan berada di dekat petilasan Prabu Siliwangi.
Petilasan Prabu Siliwangi itu yakni Batu Cikajayaan, Karang Gajah, dan pohon kaboa. Daerah-daerah itu diyakini sebagai tempat suci. Dampaknya memang sampai sekarang tidak seorang pun berani merusaknya.
2. Harimau Putih
Sebagian masyarakat Sunda meyakini Prabu Siliwangi menghilang atau tilem tapi masih tetap hidup.
Prabu Siliwangi dan pasukannya diyakini tetap hidup berubah raganya menjadi harimau putih yang terus berjaga di leuweung Sancang.
Bahkan, ada pula cerita-cerita pernah ada orang yang mendengar suara harimau ketika berada di kawasan leuweung Sancang.
Keangkeran leuweung Sancang ternyata bukan sekadar mitos. Salah seorang ustadz dari Kota Tasikmalaya berkisah tentang hal gaib di kawasan leuweung Sancang.
Suatu hari ustadz itu kemalaman dekan kasawan leuweung Sancang. Dia dalam perjalanan menuju pulang ke Tasikmalaya.
Kendarannya berhenti di dekat kawasan itu lalu ustadz turun. Pas turun itu dekat pohon, tiba-tiba daun di atas pohon bergerak seperti kena hembusan angin. Padahal tidak ada angin kencang. Pohon lain pun sekitar dia berada tidak bergerak daunnya. Memang tidak ada angin kencang.
Ustadz kaget juga lalu cepat membaca doa-doa penolak bala.