Penyempurna kemacetan di waktu buruh bubaran adalah adanya pasar tumpah di trotoar hingga sebagian badan jalan.
Ribuan buruh berjubel karena setelah bubaran kerja mereka belanja berbagai keperluan di pasar tumpah itu.
Kalau sudah begini kendaraan Anda jangan mimpi bisa melaju cepat.
Tetapi kawasan ruas jalan di Rancaekek paling horor kalau musim hujan. Sebab di sini langganan banjir.
Sering terjadi badan jalan terendam banjir karena air meluap dari sungai di kawasan itu.
Air ketinggiannya cukup ekstrim. Hanya kendaraan jenis bus dan truk saja yang bisa melewatinya.
Hanya kendaraan bodi jangkung seperti Fortuner atau Pajero yang menembus genangan air.
Itu juga kalau drivernya berani nekad. Sebab tetap beresiko mesin bisa mati di tengah-tengah.
Jangan tanya kalau kendaraan kecil sejenis sedang bisa tenggelam setengah bodi.
Makanya kalau hujan deras kendaraan dari dua arah stop melewati jalur ini. I
Benar-benar titik ‘horor’ perjalanan Tasik-Jakarta yang biang kemacetannya sering menyita waktu lama.
Pilihannya ya menunggu air surut baru kendaraan bisa melintas lagi.
Ada juga pengendara yang nekat minta mobilnya didorong dalam keadaan mesin mati. Knalpot ditutupi. Tapi risiko air tetap masuk ke dalam kendaraan.
Setelah melewati banjir kendaraan bisa hidup. Lepas itu saat sampai ke Tasik harus keluar uang untuk jajan ke bengkel atau salon mobil.
Itulah titik ‘horor’ kemacetan yang bisa hambat perjalanan Tasik-Jakarta.