Sholat sunahpun, ketika adzan sedang berkumandang, dianjurkan untuk tidak dimulai dulu. Ini menunjukkan betapa penting dan utamanya mendengarkan adzan.
BACA JUGA:INTIP Harga dan Spesifikasi Infinix Note 30 Anti Gabut yang Dikabarkan Rilis 4 Hari Lagi
Imam Nawawi mengatakan dalam kitabnya Syarah Muhadzab:
وَلَوْ سَمِعَ الْمُؤَذِّنَ أَوِ الْمُقِيمَ قَطَعَ الْقِرَاءَةَ وَتَابَعَهُ
“Kalau seseorang sedang membaca Al Qur’an, mendengar adzan atau iqomah, maka (sebaiknya) ia menghentikan bacaan Al Qur’annya, kemudian mengikutinya ( menjawab adzan dan iqomah).
2.Menjawab adzan
Selain mendengarkan, Nabi saw mengajarkan kepada umat Islam, ketika mendengar adzan hendaknya menjawabnya.
Cara menjawabnya adalah dengan mengucapkan seperti apa yang diucapkan muadzin. Keculai ketika muadzin mengucapkan “ hayya ala sholah dan Hayya ala falah”. Maka jawabanya dengan lafadz “ laa haula wa laa quwwata illa billah”
Hal ini sebagaimana dalam hasits Nabi saw.
إِذَا سَمِعْتُمْ اَلنِّدَاءَ, فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ اَلْمُؤَذِّنُ – مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Apabila kalian mendengar azan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan muazin.” (Muttafaqun ‘alaih)
Hukum menjawab adzan menurut jumhur ulama adalah sunnah muakkad, sedangkan tidak menjawab adzan hukumnya adalah makruh.
Ini berlaku bagi siapa saja yang mendengar adzan, laki laki atau perempuan. Baik dalam keadaan suci maupun sedang junub, haid maupun nifas.
3.Membaca sholawat dan berdoa dengan doa setelah adzan.
Sangat dianjurkan untuk berdoa ketika selesai mendengar adzan dan menjawabnya.