Dimana keberadaan Ya’juj dan Ma’juj masih misteri. Tembok besi berlapis tembaga yang dibuat Raja Dzulkarnain ribuan tahun silam belum ada yang menemukan.
Berbagai ekspedisi membuktikan keberadaan tembok yang mengisolasi bangsa Ya’juj dan Ma’jud pernah ada.
Hasilnya pernah diklaim tembok tempat Ya’juj dan Ma’juj ada di kawasan pegunungan Damaskus.
Sebagian besar ulama menyakini kalau tembok itu hanya Allah saja yang tahu.
Tembok itu ad tapi tidak kasat mata atau ghoib. Umat Islam yang beriman harus mengimaninya karena itu sebagai tanda kiamat.
Rasulullah dalam hadist riwayat Abu Hurairah Nabi bersabda:
“Mereka menggalinya setiap hari, sehingga mereka hamoir dapat merobohkannya maka berkatalah yang menjaganya kepada mereka,’Kembalilah kami besok akan dapat melubanginya.’
Lalu Allah mengembalikannya sekokoh semula, sehingga apabila sampai pada waktunya dan Allah berkehendak melepaskannya ke tengah-tengah manusia, maka berkatalah penjaga itu kepada mereka,’Kembalilah, besok kamu akan dapat melubanginya, jika Allah telah menghendaki.”
Lalu mereka kembali lagi, sedang dindijg itu dalam keadaan seperti waktu mereka meninggalkannya dulu, lalu (Ya’juj dan Ma’juj) melubanginya dan keluar ke tengah-tengah manusia, lantas meminum air, dan orang-orang berlari dari mereka.” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim dengan sanad sahih).
Merujuk hadist tersebut kondisi makhluk sadis Ya’juj dan Ma’juj masih berada dalam kurungan tembok isolasi.
Sampai saat ini bangsa perusak tanda kiamat itu sedang terus berusaha melubangi dinding tembok.
Allah nanti akan takdirkan mereka bebas sebagai peringatan kepada manusia bahwa kiamat sudah dekat.
Ya’juj dan Ma’juj akan menyerbu ke seluruh penjuru bumi sebagai malapetaka akhir zaman tanda kiamat.
Endingnya Ya’juj dan Ma’juj akan mengepun Nabi Isa di bukit Tursina. Inilah fase akhir mereka.
Allah kabulkan doa Nabi Isa untuk memusnahkan Ya’juj dan Ma’juj tersebut.