CIHIDEUNG — Tiga kandidat calon Ketua STAINU Tasikmalaya berkomitmen saling support, siapa pun yang nantinya keluar sebagai pemenang. Baik Dr KH Pepep Puad Muslim MSi, Dr Hj Hani Solihah dan Dr H Tatang Farhanul Hakim.
Hal itu terungkap seusai ketiganya menjalani fit and profer test di kampus STAINU. Kandidat urutan I, Dr KH Pepep Puad Muslim menjelaskan dalam kompetisi ini pesertanya merupakan keluarga besar Nahdlatul Ulama. Ia siap mendukung siapa pun yang terpilih sebagai ketua.
Menurut dia, jabatan adalah amanah yang harus didukung dan ditanggung bersama. Ketiga kandidat, kata dia, kompak tidak memiliki rasa persaingan ketat justru lebih cair karena merupakan saudara. ”Jadi siapapun yang terpilih siap mendukung,” tutur Pepep.
Baca juga : Kahuripan Kelurahan Bersinar, BNN Kota Tasik Bentuk Pegiat Anti Narkoba
Kandidat lainnya, Dr Hj Hani Solihah menuturkan hal serupa. Tujuan ketiga kandidat tentunya sama, mendorong kampus milik warga nahdliyin ini semakin maju dan membanggakan.
Menurut Pepep manajerial STAINU butuh pembenahan dan dilengkapi. Transparansi tata kelola kampus, manajerial terbuka, kurikulum dan dosen yang cukup maka tidak menutup kemungkinan menaikan sekolah tinggi menjadi universitas dapat dipercepat.
”Insya allah bisa dipercepat keinginan menjadi UNUTAS. Aset yang dimiliki NU bisa jadi prodi-prodi, ketika kompleks kampus belum siap digabungkan di satu lahan,” kata dia.
“Otomatis perlu benahi dulu di dalam pondasi manajemennya, tata kelola diperbaiki dan diperkuat setelah internal maksimum berjalan baru lebarkan apakah menjadi IAINU atau langsung UNUTAS,” ungkapnya.
Kandidat ketiga, Mantan Bupati Tasikmalaya Dr H Tatang Farhanul Hakim mengungkapkan persaingan di dunia akademik tidak se-ekstrem politik praktis. Nuansa, budaya dan kekeluargaan yang tinggi sangat terasa sehingga satu sama lain tidak menunjukan ambisius berlebihan dalam meraih jabatan.
”Sama-sama keluarga, sama-sama inginkan kemajuan untuk kampus warga nahdliyin. Jadi tidak seperti persaingan politik praktis, kita sama-sama alumni, kader dan warga NU,” ungkapnya.
Senada dengan kedua kandidat lainnya. Ada pun yang terpilih nanti, kata Tatang, manajemen dan tata kelola perlu perbaikan. Kalau pun mau melaju menjadi UNUTAS, kata Tatang, bisa dipersiapkan sehingga saat moratorium universitas dicabut pemerintah, STAINU bisa segera didorong naik kelas.
“Sosialisasi dan promosi digencarkan. 2022 berat, kalau hanya menambah jenjang pasca sarjana misalnya itu masih memungkinkan kalau akreditas S1 bagus,” kata dia.
Bendahara LPTNU Kota Tasikmalaya yang ditunjuk menjadi Panitia Pelaksana Pemilihan Ketua (PPPK) Stainu Dr Agus Ahmad Faruq mengatakan tim panelis akan menerbitkan nilai kumulatif ketiga kandidat. Hasil fit and profer test yang dijalani oleh sejumlah penguji.
“Kamis dilaksanakan sidang senat membahas hasil fit and profer test. Memusyawarahkan siapa yang menjadi ketua periode baru,” katanya. (igi)