RADARTASIK.COM - Mantan gelandang Demetrio Albertini ingin kembali bermain karena gregetan melihat AC Milan dikalahkan Inter di Liga Champions.
Menurutnya, melihat permaianan Milan di babk pertama sebagai penonton, ia merasa kembali ingin terjun ke lapangan untuk membantu Rossoneri.
“Milan baru saja kalah 2-0 dari Inter dan saya memiliki keinginan yang luar biasa untuk turun ke lapangan, sudah lama sejak hal itu terjadi pada saya,” kata Albertini kepada La Gazzetta dello Sport.
Ia lalu menjelaskan keinginan bermain karena yakin mantan timnya bisa membalikkan keadaan setelah tertinggal dua gol tanpa balas di San Siro.
BACA JUGA:12 Nama-Nama Bacaleg Partai Amanat Nasional Dapil 3 yang Didaftarkan ke KPU Kota Tasik
BACA JUGA:Tanggapan Pippo Inzaghi Atas komentar Sir Alex Ferguson ‘Ia Terlahir Offside’
"Ya. Ini akan sulit, akan sangat sulit, tapi bukan tidak mungkin. Inter lebih kuat dari Milan, mereka membuktikannya di semua derby yang dimainkan dalam dua musim ini, bahkan yang dimenangkan oleh Milan,” lanjutnya dikutip dari SempreMilan.
“Tapi hati-hati, Nerazzurri lebih unggul tetapi bukan tak terkalahkan, karena, kecuali di Riyadh, di setiap derby mereka kelemahan harus dimanfaatkan oleh Milan. Dari konsep inilah kita harus memulai lagi pada hari Selasa,” sarannya.
Albertini kemudian Rossoneri bermain dengan fokus sejak awal pertandingan, agar tidak dihancurkan lagi oleh serang kilat Inter seperti di leg pertama.
“Nah, inilah aspek yang paling mengecewakan saya tentang Milan malam itu. Ada beberapa pemain dalam tim yang bermain di semifinal Liga Champions untuk pertama dan mungkin terakhir kali dalam karir mereka, mereka harus sangat menyadari tentang apa itu,” paparnya.
BACA JUGA:WAH KEREN, Elkan Baggott Bisa Gabung ke Persib dari Klub Inggris, Asalkan Penuhi Syarat-Syaratnya
“Sikap di babak pertama melawan Inter adalah yang terjauh dari pertandingan di level ini,” sesalnya.
“Ketika Anda bersiap untuk pertandingan seperti ini, Anda tidak bisa tidak memikirkan kebobolan gol di menit-menit pertama, seperti yang terjadi di Milan dengan Dzeko,” ulasnya.
“Tim harus terus melakukan apa yang telah mereka kerjakan dalam seminggu, jika tidak semuanya akan runtuh,” pungkasnya.