Sehingga Raja Zulkarnain menolak upah yang diberikan oleh kaum yang ingin dipisahkan dengan Ya’juj dan Ma’juj.
Alasan menolak karena apa yang Allah susah berikah jauh lebih baik dari upah yang ditawarkan kaum itu.
Zulkarnain kepada kaum yang ditolongnya membuat dinding pemisah itu mengatakan kelak atas izin Allah dinding itu akan hancur.
Quran Surat Al Anbiya ayat 96 menjelaskan, ”Hingga apabila (tembok) Ya’juj dna Ma’juj dibukakan, maka mereka akan turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.”
Begitu muncul dua bangsa kejam ini adalah tanda-tanda kiamat segera tiba.
Tapi keberadaan Ya’juj dan Ma’juj membuat banyak orang penasaran. Pernah sampai ada ekspedisi khusus menelusuri letak lokasi benteng pembatas ke dunia mereka.
Pegunungan Qoqaz, Kaukasus sempat ramai disebut-sebut sebagai tempat keberadaannya benteng pemisah yang dibuat Raja Zulkarnain.
BACA JUGA: Asyik Naik Bus dari Tasik Bisa Dapat Potongan Tarif Sampai 15K, Cek Syarat dan Caranya
Kontur pegunungan itu memanjang tanpa celah sepanjang 1.200 kilometer. Mulai dari laut Hitam hingga Kaspia.
Di antara bentangan pegunungan itu ada celah sepanjang 100 meter. Celah itu dikenal dengan nama Darial. Posisinya di negara Georgia.
Para peneliti menduga di sana lokasi dinding pemisah Ya’juj dan Ma’juj yang dibangun Raja Zulkarnain.
Ya’juj dan Ma’juj ada yang dideskripsikan berwajah lebar dengan mata sipit seperti bangsa Mongol atau bangsa At-Turk.
BACA JUGA: Buruan Persib Lepas, Septian David Maulana Pilih Perpanjang Kontrak dengan PSIS Semarang hingga 2026
Sehingga lokasi tembok pemisah disebutkan ada di kawasan Distrik Hissar Uzbekhistan yang jaraknya 120 kilometer dari sebelah tenggara Bukhara.
Pada kawasan itu ada celah sempit di antara gunung-gunung batu. Posisinya di koordinat 38°N dan 67°E. Tepatnya di antara Turkestan ke India jalur utamanya.