Karena jika Persib diisi pemain muda semua akan ada jeda prestasi.
“Jadi harus dipilih antara mematangkan mereka dan menambah jam terbang atau prestasi,” ujarnya.
BACA JUGA: KEREN BANGET! Dari Exit Tol Bocimi Ini Bisa Terhubung dengan Wisata Geopark Ciletuh
BACA JUGA: Gambaran Hari Kiamat Ada di Lagunya Rhoma Irama, Ngeri dan Membuat Ciut Nyali
Nah, kata Eko Maung, jika membicarakan prestasi maka Persib diisi pemain-pemain jadi. Pemain bintang.
“Nah baru kita ngomongin target juara, karena permainannya sudah matang,” kata Eko Maung.
Makanya, kata Eko Maung, selalu diperhadapkan antara pembinaan plus pematangan pemain muda atau mau mengejar prestasi.
“Itu sudah di klub sebesar Persib. Bukan enggak ada duit dan sebagainya tapi ekspektasi Bobotoh atau suporter,” ujarnya.
BACA JUGA: Nasib Eriyanto Cadangan Abadi Persib Masih Bertahan di Persib Musim Depan, Akankah Dia Dipinjamkan?
BACA JUGA: Fiks, Persib Coret 2 Pemain untuk Musim Depan yaitu Pemain Senior dan Bek Muda Timnas Indonesia
“Kadang suporter ini tidak mau tawaran puasa gelar,” ujar Eko Maung menganalis.
Persib Bisa Seperti Manchester United
Eko Maung menilai Persib bisa seperti Manchester United yang pernah puasa gelar saat membangun skuad Class of 92 atau angkatan MU 92, yang dihuni David Beckham, Ryan Giggs, Paul Scholes, Garry Neville dan Nicky Butt.
“Kayak MU deh zamannya Sir Alex Ferguson sebelum mereka punya skuad permanen yang kuat, generasinya (Ryan) Giggs, (David) Beckham, (Paul) Scholes, itu mereka puasa gelar lama,” ujarnya.
Karena saat itu, kata Eko Maung, Sir Alex Fergusson menyiapkan pemain-pemain jangka panjang.