“Kami kebobolan oleh gol yang bisa dihindari, karena kami membiarkan mereka membalikkan keadaan,” sesalnya.
“Mereka mencetak gol dari satu-satunya gerakan ke dalam kotak kami dan kami tidak dapat melakukan hal yang sama,” keluhnya.
Hasil imbang ini membuat Napoli mempertahankan rekor kandang tak terkalahkan di Liga Champions menjadi 13 pertandingan.
Tetapi penampilan Kvaratskhelia, Chucky Lozano dan Matteo Politano terlalu mudah ditebak karena selalu bergerak memotong ke dalam daripada melakukan umpan silang untuk Osimhen.
Di akhir pertandingan, mereka baru mencoba melakukan umpan silang dan berhasil menyamakan skor menjadi 1-1 lewat tandukan Osimhen.
“Kami tidak melakukannya dengan benar. Bergerak memotong ke dalam memberi kami peluang di tiang belakang, kami mencetak banyak gol seperti itu musim ini, karena bek sayap harus bergerak memotong,” ucap Spalletti.
“Kvaratskhelia menemukan dirinya 20 kali dalam situasi satu lawan satu dan Calabria melakukannya dengan sangat baik,” batahnya.
“Dia menciptakan peluang, menembak melewati mistar dan memaksakan situasi, tapi begitulah yang terjadi,” pungkasnya.