Pada roadshow kali ini juga diadakan bazar yang melibatkan 70 orang penerima manfaat Pena dari wilayah Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu).
Selain bazar diselenggarakan juga workshop (pelatihan) dan diseminasi informasi program Pena.
Dari pengamatan langsung di lokasi roadshow, Mensos mendapatkan informasi, beberapa peserta melaporkan keuntungan usaha mereka mencapai 30%.
Untuk usaha makanan dan minuman, keuntungan bisa mencapai 50%-60%.
”Iya harus dikelola brandingnya. Dengan keuntungan 30%. Sebetulnya masih bisa diolah (ditingkatkan). Caranya dengan meningkatkan kualitas rasa, branding, dan packaging (pengemasan),” katanya.
Dia mengingatkan kalau pedagang mau mematok harga mahal tentunya pembeli juga butuh kepastian rasa, kepastian kesehatan, kepastian pengamanan, dan kemasan yang cantik.
Pena menargetkan 8.500 penerima di seluruh Indonesia dengan indeks bantuan modal usaha senilai Rp 6 juta per penerima manfaat.
Terdapat lima kluster usaha dalam Pena yaitu makanan (minuman), kerajinan, jasa, pertanian dan peternakan.
Selain menghadiri kegiatan roadshow, Mensos akan memberikan motivasi kepada para penerima manfaat program PENA.
Dia juga menyerahkan bantuan YAPI untuk 17 anak yatim/piatu/yatim piatu korban tragedi Kanjuruhan yang terkumpul melalui donasi kitabisa.com dan Asuransi Astra.
Dimana, bantuan tersebut dimasukkan ke rekening masing-masing penerima manfaat melalui tabungan pendidikan Bank Permata.
Program Pena mengadopsi keberhasilan program pemberdayaan sosial yang dilakukan Mensos Risma ketika masih menjabat sebagai Wali Kota Surabaya.
BACA JUGA: Kata Pj Wali Kota, 5 Masalah yang Dihadapi Pemkot Tasik, Apa Saja?
Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan supervisi dan penguatan kepada para pelaku kewirausahaan dalam program Pena.