GARUT, RADARTASIK.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut terus berupaya memerangi wabah penyakit difteri yang sudah merenggut tujuh jiwa. Salah satunya menyiapkan untuk melakukan vaksinasi atau imunisasi massal.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan penanganan terhadap warga yang terpapar difteri. Untuk pasien yang sudah positif dilakukan pengobatan dan isolasi.
“Kami terus melakukan penanganan dengan berbagai cara. Pasien positif kami bawa ke ruang isolasi yang sudah disediakan di RSUD dr Slamet Garut untuk diobati,” ucapnya kepada Radar, Jumat, (24/2/2023).
Selain itu, kata Helmi, mereka juga diambil sampelnya untuk diperiksa di Labkesda Provinsi Jawa Barat. Sampai saat ini sudah ada seratusan sampel yang dikirim ke Labkesda secara bertahap sejak pertama kali diketahui ada kasus difteri.
Ia juga menyampaikan, pihaknya akan melaksanakan imunisasi massal. Imunisasi terutama dilakukan terhadap anak-anak dengan usia mulai dua bulan hingga 13 tahun.
“Kita juga akan lakukan imunisasi massal warga terutama usia dua bulan hingga 13 tahun. Ini penting kita dilakukan untuk memberikan imun agar bisa mencegah penyebaran difteri,” katanya.
BACA JUGA:Peringatan Hari Jadi Garut Pemkab Garut Gelar Festival Seribu Liwet
Akan tetapi lanjut Helmi, pihaknya belum bisa memastikan apakah imunisasi massal ini hanya dilaksanakan di wilayah Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan atau se- Kabupaten Garut. Saat ini Pemkab Garut masih menunggu arahan dari pusat terkait hal itu.
Namun ia mamastikan untuk di wilayah Desa Sukahurip Kecamatan Pangatikan dipastikan akan dilakukan imunisasi massal pada Senin (27/2/2023).
Selain itu, Pemkab Garut juga sudah membuka posko 24 di puskesmas-puskesmas. Kalau ada pasien dengan gejala difteri petugas akan langsung melakukan penanganan sesuai SOP.
“Kalau ada pasien dengan gejala demam, sakit menelan, batuk, sesak, bercak di tenggorokan akan dilakukan penanganan,” pungkasnya.
Sebelumnya, kasus positif difteri di Kabupaten Garut terus bertambah. Terbaru, lima orang dinyatakan positif. Hal itu diungkapkan Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut Leli Yuliani.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan, terdapat penambahan sebanyak lima orang warga yang dipastikan terkonfirmasi positif difteri. Ditambah dua orang yang sebelumnya, berarti sudah ada tujuh warga yang terkonfirmasi positif difteri,” ucapnya kepada Radar, Kamis (23/2/2023).
BACA JUGA:Talegong Ditunjuk Menjadi Tuan Rumah MTQ Tingkat Kabupaten Garut
Kepastian bertambahnya jumlah kasus positif difteri setelah adanya laporan hasil pemeriksaan dari Labkesda Provinsi Jawa Barat, terkait hasil pemeriksaan sampel yang telah dikirimkan sebelumnya. Sampai saat ini pihaknya masih menunggu seratus sample lainnya yang dikirim secara bertahap ke labkesda.