RADARTASIK.COM - Luciano Spalletti tunjukkan sepak bola Italia bukan hanya bertahan setelah Napoli Tekuk Eintracht Frankfurt 2-0 di Liga Champions.
Napoli tampil luar biasa, terus menyerang dan mendominasi pertandingan saat mengalahkan Eintracht Frankfurt di kandang.
Penampilan Napoli juga mematahkan anggapan klise tentang sepak bola Italia yang selalu mengandalkan pertahanan.
Hanya keajaiban yang akan menghentikan langkah Partenopei ke perempat final Liga Champions setelah kemenangan 2-0 di Deutsche Bank Park.
Luciano Spalletti merasa puas, gol dari Victor Osimhen dan Giovanni Di Lorenzo dan penampilan apik Kvicha Kvaratskhelia setelah penaltinya diselamatkan oleh Kevin Trapp menunjukkan timnya bermain dengan karakter menyerang.
“Saya sangat puas dengan performanya, karena sejak awal tim bermain dengan karakter, mengendalikan permainan dan melakukan apa yang ingin kami lakukan,” kata Luciano Spalletti kepada Sport Mediaset dikutip dari Football Italia.
“Tidak ada keluhan, meski kami memiliki kesempatan untuk mencetak lebih banyak gol, tapi ini bagus,” lanjutnya.
“Kuncinya adalah dalam mencoba mencetak gol kedua, kami tidak boleh kehilangan keseimbangan. Tim mengambil pendekatan yang matang dan saya senang dengan itu,” akunya.
BACA JUGA:PERSIB vs AREMA FC Tanpa Penonton, Ini Penyebabnya, Bobotoh Disarankan Menonton di Rumah
“Hal yang berbahaya di sini adalah membiarkan mereka mengendalikan permainan, karena mereka menutupi ruang yang secara taktik cenderung kosong dengan pola 4-3-3,” ulasnya.
“Tim saya melakukannya dengan sangat baik, menekan dengan garis pertahanan tinggi, menolak untuk membiarkan mereka memulai serangan balik itu, dan serangan langsung itu sangat penting untuk mencegah mereka kembali ke permainan,” terangnya.
Dengan gol tandang tidak lagi dihitung dua kali lipat di babak sistem gugur, keunggulan 2-0 membuat peluang Napoli lolos sangat besar.
Ditambah pencetak gol terbanyak Eintracht Randal Kolo Muani akan diskors untuk leg kedua pada 15 Maret setelah mendapat kartu merah karena tekel keras kepada Andre Frank Zambo Anguissa.
“Saya masih berpikir 50-50 untuk kualifikasi, karena masih ada pertandingan yang harus dimainkan dan hanya satu insiden yang dapat mengubah segalanya,” tutur Saplleti.