KEREN! Unisba Bergerak Cegah Stunting di Kota Tasikmalaya, Langkahnya Begini...

Selasa 14-02-2023,18:04 WIB
Reporter : Ujang Nandar
Editor : Tiko Heryanto

Dia mencontohkan, semua pihak harus sama-sama memahami stunting, indikator terjadinya stunting dan tindakan yang harus dilakukan. "Termasuk harus diketahui juga penanganan yang efektif yang paling sederhana, tetapi membawakan hasil yang maksimal," ujar Prof Atie.

Penanganan yang efektif dan paling sederhana bakal menjadi rumusan ke depan. Tentunya permasalahan stunting tersebut tidak hanya permasalahan pada berat badan anak yang rendah atau postur tubuh kerdil saja. 

"Yang lebih dikhawatirkan itu justru pada pola pikirnya atau otak anak itu tidak berkembang dengan baik. Bagaimana kita akan membanguan bonus demografi Indonesia emas, bila anak-anak tidak tumbuh semestinya," kata dia.

Untuk mengampanyekan gerakan ini, pihaknya bakal menggandeng konten kreator. Sehingga nantinya membuat sebuah konten tentang pencegahan sunting. 

"Jadi pencegahan itu bisa dikemas dengan sederhana tetapi mudah dipahami oleh masyarakat. Dan itu akan ada pelatihan, bahkan akan kami lombakan nantinya," urainya.

Ketua IDI Kota Tasikmalaya,  dr Polar Silumi menyambut dan mendukung baik kegiatan yang dilaksanakan Unisba dalam hal pencegahan dan penanganan stunting. Apalagi angka stunting di Kota Tasikmalaya masih cukup tinggi. 

"Program ini yang berkaitan dengan komunikasi kesehatan, merupakan terobosan melakukan edukasi kepada masyarakat," kata dia.

BACA JUGA:BNN dan Satpol PP Sasar Penghuni Kosan di Pusat Kota Tasikmalaya Jalani Tes Urine Mendadak

Meski Pemerintah Kota Tasikmalaya kini sudah bergerak melakukan berbagai kegiatan dalam pengobatan dan pencegahan stunting ini. "Tentunya akan sangat berbahaya bila anak-anak menderita stunting akan berdampak pada masa depan terkiat dengan kecerdasan dan lainnya," kata dr Polar.

Dia berharap, semua pihak terus berupaya untuk menurunkan angka sunting. Cara yang dilakukan bisa dalam bentuk edukasi, publikasi dan komunikasi serta sosialisasi kesehatan. "Itu harus dilakukan, selain dengan asupan gizi yang seimbang," kata dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dr Uus Supangat mengakui bahwa strategi komunikasi kesehatan memiliki andil dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting. 

Dia memandang, penanganan stunting tidak hanya kewajiban pegawai kesehatan saja, melainkan harus dilaksanakan semua pihak. 

"Tentunya edukasi melalui informasi dan komunikasi yang baik sangat diperlukan, agar masyarakat lebih mengetahuinya. Mudah-mudahan bisa berdampak dan menurunkan angka stunting di Kota Tasikmalaya," harap dia. 

Kategori :