BACA JUGA:JADI PAHLAWAN PERSIB, David da Silva Tampil Menggila, Bawa Persib ke Puncak Klasemen Liga 1
"Ya kami akan aksi dan menyampaikan aspirasi ke DPRD serta Pemkot. Karena kami penghuni dan warga pedestrian Cihideung menolak PKL kembali jualan," tuturnya.
Vicki Febriana menyebutkan, PKL tak ada izin dari warga untuk berjualan di pedestrian Cihideung. Idealnya, kata dia, ketika mau berjualan meminta izin terlebih dahulu kepada warga.
"Saat PKL diberi roda beberapa tahun juga tak ada datang ke kami minta izin berjualan. Para penghuni toko juga sepakat dengan kami kang. Karena mereka hanya datang, jualan, lalu membuat lingkungan kami jadi kotor. Makanya kami sepakat menolak mau dipaksakan juga," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, kepastian para Pedagang Kaki Lima (PKL) Cihideung untuk kembali berjualan di lokasi Pedestrian Jalan Cihideung, Kota Tasikmalaya kini sudah ada titik terang.
Setelah hampir setengah tahun terpinggirkan karena pengerjaan proyek Pedestrian Jalan Cihideung, rencananya akhir bulan ini atau awal Februari 2023 mereka akan kembali ke lokasi berdagang di pusat pertokoan tersebut.
"Kami sudah mendapat kepastian. Rencananya kami akan menggunakan tenda berukuran 2x2 meter dengan sistem bongkar pasang. Durasi penjualan dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB," ujar Ketua PKL Cihideung, Adang Sutiawan, Kamis 26 Januari 2023.
BACA JUGA:Begini Cara Daftar dan Menggunakan OpenAI Chat GPT yang Viral di Media Sosial
Pihaknya, terang dia, berkomitmen untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan Pedestrian Jalan Cihideung saat kembali berdagang nanti. Agar, daerah itu tidak lagi kumuh.
"Kami akan segera kumpulkan anggota untuk patungan membeli tenda supaya sewarna dan selaras. Agar tidak mengurangi estetika di Pedestrian Jalan Cihideung," terangnya.
"Kita akan mandiri membeli tendanya. Mudah-mudahan ada miliknya. Tenda itu dipasang di tengah pedestrian. Kami sudah sepakat dengan pemerintah juga soal ini," sambungnya.
Nantinya sebanyak 231 PKL yang akan berjualan di ‘Braganya’ Kota Tasikmalaya tersebut. Dengan rincian sebanyak 51 PKL akan berjualan di trotoar. Sisanya, 180 PKL di tengah jalur Pedestrian.
"Di jalur pedestrian akan pakai tenda, di trotoar pakai bangku biasa. Kami akan secepatnya melakukan musyawarah bersama anggota untuk menentukan ini. Insya Allah bulan depan bisa balik kembali," bebernya.
Dia menambahkan, sebenarnya jumlah PKL berkurang karena awalnya terdapat 332 PKL. "Itu berkurang. Sebelumnya kan ada 332 anggota. Kami melakukan seleksi dengan cara satu KK hanya boleh berjualan satu lapak. Jadi totalnya berkurang," tambahnya.
BACA JUGA:Memprihatinkan! Polairaud Polres Tasikmalaya Ungkap Hasil Pemeriksaan Kapal Nelayan Banten
Terpisah, Ketua Tim Penataan PKL, H Tedi Setiadi menuturkan, sebelum akhir bulan, konsep penataan bisa segera diselesaikan untuk diterapkan di lapangan.