JAKARTA, RADARTASIK.COM – Jembatan Klodran jadi ikon Jalan Tol Solo - Ngawi, Jawa Tengah.
Jembatan simpang susun ini dianggap ikon karena strukturnya menggunakan cable stayed memenuhi unsur estetika.
Bahkan, struktur Jembatan Klodran diklaim tidak kalah dibanding struktur Erasmus Bridge di Kota Rotterdam, Belanda.
Indahnya lagi, tepat di bawah jembatan tersebut ada rel kereta api.
BACA JUGA: Tol Getaci Akan Terkoneksi dengan Tol Cisumdawu, Perjalanan Tasik-Bandara Kertajati Makin Singkat
Jika melintas di Jembatan Klodran, Anda pun akan melihat dua terowongan kereta api di kiri dan kanan jalan.
Kalau Anda melintas Jembatan Klodran berbarengan dengan jadwal kereta api, tentu bisa melihat ”ular besi” keluar masuk terowongan.
Dilansir laman Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Jembatan Klodran yang jadi ikon perjalanan di Jalan Tol Solo – Ngawi sejatinya sebagai jembatan simpang susun.
Jembatan simpang susun ini dibuat dengan struktur menggunakan cable stayed yang memenuhi unsur estetika dan kualitas strukturnya.
BACA JUGA: Ini Alasan Bupati Tasikmalaya Keukeuh Ada 3 Exit Tol Getaci di Kabupaten Tasikmalaya
Struktur Jembatan Klodran menggunakan cable stayed ini terdiri dari satu atau beberapa kolom dengan kabel yang mendukung dek jembatan.
Cable stayed juga digunakan pada beberapa jembatan lain di Indonesia seperti, Jembatan Batam-Tonton/Barelang I/Tengku Fisabilillah, Kepulauan Riau; Jembatan Suramadu, Jawa Timur; Jembatan Merah Putih Maluku dan Jembatan Soekarno, Sulawesi Utara.
Kemudian Jembatan Pulau Balang, Kalimantan Timur; Jembatan Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara; Jembatan Sei Alalak, Kalimantan Selatan; Jembatan Palibaja, Sukabumi; Jembatan Musi IV, Sumatera Selatan; serta beberapa jembatan lain yang dibangun menggunakan struktur cable stayed.