Salah satu pemain Persib yang mundur saat itu adalah Itang.
Sejak saat itu, Persib tidak punya penyerang bagus.
Marek Janota kemudian meminta Ajat Sudrajat menjadi striker.
“Ajat coba kamu main di striker,” kenang Ajat Sudrajat menirukan perintah Marek Janota saat itu.
“Jadi Marek yang menemukan saya main di (posisi) striker,” kenang pemain yang identik dengan nomor 10 di Persib ini.
“Saya tidak tahu main di striker, bagaimana pergerakkan striker itu?” ujarnya.
“Saya kan belum pernah main jadi striker,” kenang Ajat menceritakan perbincangan dengan Marek Janota.
Marek Janota kemudian memberikan gambaran kepada Ajat Sudrajat tentang peran dan filosofi pergerakan seorang striker.
Soal pergerakan seorang striker, Ajat Sudrajat dapat filosofi anak panah dari Marek Janota.
“Jadi striker itu harus seperti apa?” tanya Ajat saat itu.
“Striker itu kayak anak panah,” jawab Marek Janota seperti ditirukan Ajat Sudrajat.
Sejak saat itu Ajat Sudrajat pun menjadi striker terhebat Persib hingga saat ini.
Bahkan Ajat pun menjadi striker timnas Indonesia.
Namun, kebersamaan Ajat Sudrajat dengan sang guru Marek Janota harus berakhir karena saat Persib kembali masuk Divisi I, pelatih asal Polandia itu diganti.
“Pas (Persib) masuk divisi utama, Marek (Janota) diganti,” kenang pemain yang menjadi salah satu terbesar Persib Bandung ini.