TAROGONG KIDUL — Komunitas Gabungan Anak Sunda (GAS) bersama sejumlah sukarelawan mendirikan Sekolah Sungai Cimanuk di Desa Haurpanggung Kecamatan Tarogong Kidul. Sekolah didirikan seiring dengan munculnya tumpukan eceng gondok dan sampah yang terbawa di Sungai Cimanuk.
Akibat itu, muncul kesan kumuh di bantaran sungai tersebut. “Kita dirikan sekolah ini supaya seluruh kalangan bisa peduli akan lingkungan dan lebih waspada terhadap bencana,” ujar Sekjen DPP GAS Mulyono Khadafi kepada wartawan, Senin (22/3/2021).
Mulyono menjelaskan beberapa kegiatan yang akan dilakukan Sekolah Sungai Cimanuk antara lain membersihkan sungai di sekitar wilayah itu, terutama tumpukan sampah plastik, batang kayu dan lainnya. Sungai yang kotor, akibat membuang sampah, limbah, harus menjadi perhatian dan kesadaran masyarakat, terutama anak muda.
Baca juga : Relokasi Warga Terdampak Longsor di Karyamekar Garut Tunggu Pemda
Dia berharap dengan keberadaan sungai dapat dimanfaatkan sebagai media edukasi masyarakat dalam upaya meningkatkan kualitas hidup melalui perilaku hidup bersih. Selain itu, Mulyono juga masyarakat dapat melakukan pengelolaan sebagai bentuk partisipasi.
“Tugas kami bagaimana memahami tentang sungai, mencintai lingkungan dan tentunya menanamkan semangat cinta lingkungan, demi kelangsungan wilayah yang sangat bertumpu kepada sungai ini,” ujarnya.
Sekolah Sungai Cimanuk juga bertujuan untuk mengubah budaya agar masyarakat menghargai sungai dan air. “Bagi anak-anak sekolah, media sekolah sungai ini bisa menjadi opsi dalam mengaplikasikan cinta lingkungan,” terangnya.
“Pengelolaan sungai saat ini tidak bisa hanya dibebankan pada pemerintah. Dengan masyarakat ikut berpartisipasi, kelestarian sungai tetap terjaga dan terawasi bersama,” paparnya. (yna)