Ngaji Wagiman

Rabu 18-01-2023,05:30 WIB

bagus aryo sutikno

Yen nggawe hape, ora dadi crito. Pada mudeng apa endak sik konco2ki. Ini kisah lakonnya ARJUNO nggedek dele. Jadi jangan tanya kenapa nggak pakai mesin perontok kedelai. Trah lakon'ne ngunu lho pak De

AnalisAsalAsalan

Kalau Abah berkenan, tolong sampaikan kritik saya untuk drg. Irawan. Bahasa juga tentang rasa. Kesan yang saya rasakan setelah membaca tulisan Anda adalah Anda seorang pendendam. Setelah curhat tentang angka mati, seharusnya Anda melanjutkan dengan, "Namun, itu semua justru membuat saya tertantang untuk membuktikan bahwa saya memang hebat dalam berpuisi." Anda memang menulis sebuah doa untuk guru Anda. Namun, karena doa itu terletak setelah kekecewaan, maka doa tersebut terkesan tidak tulus, bahkan sebuah makian atas kebodohan guru Anda. Anda pun memvonis beliau telah melakukan dosa. Apakah Anda seorang malaikat? Atau Anda dapat WA dari Tuhan bahwa kekhilafan guru Anda memang tercatat sebagai dosa? Berhati-hatilah dalam menulis.

Denny Herbert

Sebagai orang yang pernah menetap di Los Angeles cukup lama, saya berterima kasih untuk Indonesia Media/IM dan drg Irawan dan timnya. IM ini ibaratnya obat rindu para perantau terhadap tanah air. Dan perlu diketahui IM ini GRATIS, kami hanya perlu mengambil di toko2 asia, tempat ibadah, dan tempat2 tertentu.. Kadang kami membawa pulang lebih dari 1 untuk oleh2 buat tetangga setanah air yg kebetulan belum dapat 'obat' tsb. Sehabis baca kamipun koleksi majalahnya untuk dibagikan lagi kepada teman2 yg berdomisili di kota2 jauh yg tidak ada akses untuk mendapatkannya. Saat itu media onlinenya belum ada.. saya salut dgn semangat drg Irawan ini untuk mengobati rindu dan menyatukan para perantau di Amerika dengan IM ini. Pernah bertemu dgn beliau beberapa kali di acara2 besar Indonesia seperi 17 Agustusan, bazzar Indonesia dll.. orangnya open dan penuh keceriaan.. semangat terus, semoga IM maju... salam dari Indonesia 

Rihlatul Ulfa

Kuat Ma'ruf dijatuhi tuntutan hukuman 8 tahun penjara oleh JPU. JPU juga mengatakan tidak ada pelecehan di Magelang pada 7 juli 2022, yang ada adalah perselingkuhan antara brigadir Yosua dan Putri Chandrawati. itu di simpulkan JPU menurut keterangan Kuat Ma'ruf saat dipersidangan 'ada duri dalam rumah tangga'. saat tes poligraf pun Putri terindikasi berbohong saat ditanyakan 'apakah anda berselingkuh di Magelang dengan Yosua. di sisi lain keluarga Yosua menyayangkan kesimpulan dari JPU bahwa brigadir Yosua berselingkuh dengan Putri. JPU juga mengatakan perselingkuhan Putri dan Yosua di Magelang diketahui oleh Kuat Ma'ruf. dan putri saat diminta keterangannya dipersidangan mengatakan bahwa Yosua adalah drivernya.

Alex Ping

Mungkin sudah saatnya bagi disway punya 1 kolom lagi yaitu Catatan Teman Dahlan (CTD), karena begitu seringnya tulisan teman Pak DI yg dimuat dikolom CHD. Biarlah CHD benar-benar hanya untuk catatan Pak DI. CTD tidak selalu harus ada, tapi jika pas lagi ramai, biarlah dimuat beberapa tulisan. CTD juga bisa jadi ajang unjuk gigi para komentator CHD untuk menampilkan tulisan terbaiknya (tentu setelah disortir oleh team Disway). CTD juga bisa jadi ajang pembuktian para komentator yang sering mengkritik tulisan Pak DI, bahwa mereka tidak Jarkoni (iso Ngajar ora iso Ngelakoni). Siapa tau CTD dapat menjadi media yang lebih berwarna daripada CHD itu sendiri. Salam. Rahayu.

Johannes Kitono

Ternyata hanya masalah sobekan kertas saja bisa melebar kemana mana. Drg Irawan yang domisili di Amrik juga gatal untuk mengomentarinya. Apalagi masih luka batin dengan angka 4 untuk Bahasa Indonesia. Bayangkan, kungkungnya Dr Chen Lung Kit, spesialis penulis kuplet saat Ratu Wilhelmina ( 1880- 1962 ) yang ultah setiap 31 Agustus. Menurut KBBI kata kuplet terdiri dari kata benda 2 baris. Biasanya berisi doa dan puji pujian. Ayahnya dr Putrasatia, kolumis harian Indonesia Raya punya Mochtar Lubis. Koran yang dibredel karena tanpa tedeng aling aling membongkar korupsi di Pertamina. Mochtar Lubis juga mengembalikan hadiah Raymon Magsaysay ( 1958 ) yang diterimanya sebagai protes terhadap pemberian Hadiah Magsaysay ( 1995 ) kepada Pramudya Ananta Toer. Penulis top anggota Lekra dengan status Tapol lama menghuni Pulau Buru tanpa diadili. Ternyata dulu sesama budayawan ada kompetisi juga. Drg Irawan tidak perlu trauma dengan angka 4 ( sie = mati ) yang memang dihindari dimana mana, khususnya etnis Tionghoa. Bukankah dengan adanya Indonesia Media angka 4 sudah dikali 2 menjadi 8 ( Fah ) yang merupakan angka keuntungan. Guru bahasa Indonesia di alam baka pasti bangga melihat keberhasilan muridnya. Begitu kungkungnya sambil tersenyum membuat kuplet : Ciao yu , Cia yu !

Mirza Mirwan

Minul, siswa SMA kelas satu (kelas X), sudah terkenal sebagai penyanyi di grup dangdut yang sering manggung di hajatan. Suatu hari mendapat tugas untuk membuat karangan yang nilainya berbotot 40% untuk pelajaran Bahasa Indonesia dalam nilai rapor semester 2 -- nilai UTS 10%, nilai UAS 50%. Minul minta tolong ayahnya yang sarjana Pendidikan Bahasa Indonesia, tetapi mengajar di SD. Sang ayah memang baru kuliah di sebuah PTS, sebagai mahasiswa ekstensi, setelah menjadi guru SD. "Kan tinggal mengarang saja, Nul," kata sang ayah. "Nggak bisa, Pak." "Mengarang itu gampang, kata seorang pengarang," kata sang ayah sambil menyebut judul buku yang pernah dilihat di perpustakan sekolahnya semasa SPG dulu. "Ya jelas dong, Pak. Bagi pengarang memang gampang. Minul juga bisa bilang, menyanyi itu gampang. Bapak bisa menyanyi kayak Minul, nggak?" Apa boleh buat, terpaksalah ayahnya membuatkan karangan untuk Minul. "Pada suatu hari saya ikut ibu ke pasar. Setelah sampai di pasar ibu membeli sayur. Dari penjual sayur ibu pergi ke penjual bawang dan cabe. Dari penjual bawang dan cabe...... Dari.....,, kemudian....., kemudian.... Setelah itu saya dan ibu pulang. Setelah sampai di rumah...., lalu....., lalu...." "Nih, gampang, 'kan?" ujar sang ayah bangga sambil menyorongkan hasil karyanya di buku Minul. "Apa-apaan ini, Pak? Masak isinya hanya pada suatu hari, setelah, dari, dari, kemudian, lalu, huuu..... Murid bapak juga bisa kalau cuma kayak gini!"

Purnomo Inzaghi

Maaf saya bukan perusuh, hanya menyampaiakn uneg - uneg saja Bingung mau nulis dimana, akhirnya pilih disini saja yang bebas nulis apa saja...hehe Maaf juga kalo tulisannya tidak sesuai topik...siapa tahu dibaca oleh PSSI atau stake holder perepakbolaan Indonesia. Curhat penggemar sepakbola Indonesia.... Thailand kembali menjadi juara Piala AFF, gelar ketujuh tim Gajah Perang di dapat usai menaklukkan Vietnam dengan agregat 3-2 setelah menang 1-0 di Tammasat Stadium melengkapi hasil imbang 2-2 di Hanoi. Gelaran Piala AFF tahun ini jelas memperlihatkan dimana posisi timnas Indonesia sekarang, jangan lagi menghibur diri dengan menyebut tim Garuda adalah kekuatan Asia Tenggara, Brasilnya Asia atau julukan ngawur lainnya. Thailand yang hanya menurunkan tim lapis kedua jauh dan Vietnam sudah beda level dan jauh diatas kita...dua tim ini rasanya layak untuk bersaing masuk Piala Dunia 2026. Malaysia, Myanmar, Philipina sudah sejajar dengan Indonesia bahkan Kamboja yang dulu sering jadi bulan bulanan kini telah menjelma menjadi kekuatan baru Asia Tenggara. Dari dulu sampai sekarang mimpi kita untuk menjadi juara masih jauh panggang dari api, masih jadi angan yang sulit diraih,. Jika tidak segera berbenah dengan serius,, kita masih akan berkutat di level Asia Tenggara saat Thailand, Vietnam dan Malaysia sudah bicara Piala Dunia. Rasanya akan lebih baik kalo kita pindah zona saja, jangan ladi zona Asia atau Asia Tenggara, pindah saja ke Oceania..rasanya di sana kita masih punya peluang

Kategori :