Gunung Poso

Senin 16-01-2023,05:25 WIB

Santoso akhirnya tewas ditembak. Demikian juga 6 orang dari Xinjiang, yang sudah lebih dulu mati dalam operasi Gunung Biru. 

Santoso mati. MIT tidak mati. Posisi pimpinan pindah ke Ali Kalora. Asal Makassar. Istri Poso. Istri satunya lagi dari Bima, NTB.

MIT masih eksis. Serangan masih sering dilakukan oleh kelompok Kalora ini. Jumlah kombatannya sebenarnya tinggal 9 orang tapi sulit dihabisi. Dari 9 orang itu, 4 orang asal Bima.

Yang dikhawatirkan Farid adalah: anak-anak bebek sempat berkembang. ''Anak Bebek'' adalah istilah untuk anak-anak muda yang terpengaruh ajaran ekstrem MIT. 

Jumlah ''anak bebek'' seperti itu banyak. Anak umur 16 tahun pun bisa didoktrin membakar gereja. Ditangkap. Keluar penjara tambah berani: membawa bom bunuh diri.

Salah satu yang dianggap pembina anak bebek seperti itu adalah pemilik pesantren di Poso: Ustad Yasin. Tiga kali ia ditangkap, selalu tidak bisa diadili. Tidak ada bukti perbuatan pidananya.

Anak-anak korban serangan polisi pun ditampung di pesantren Ustadz Yasin. Jumlahnya belasan. Farid minta pembina anak bebek itu ditangkap. 

Ustad Yasin berasal dari Semarang. Waktu muda Ustadz Yasin seorang penyiar radio. 

Kini Ustad Yasin di tahanan polisi di Jakarta. 

Farid dan Kapolda Baso melakukan operasi teritorial. Istri Yasin, yang menggantikan suami sebagai pimpinan pesantren, sudah setuju ideologi di pesantren itu diubah.

Prinsip Farid, semua kombatan bersenjata harus ditangkap. Kalau melawan ditembak. 

Tapi operasi militer itu harus dibarengi dengan operasi teritorial. 

"Saat itu kami tidak henti-hentinya menyerukan agar mereka menyerahkan diri," ujar Farid. "Kita sampai mengirimkan rekaman suara istri mereka, agar mereka pulang. Dijamin tidak ditembak," ujar Farid. "Kita kirim juga rekaman suara anak-anak mereka. Tetap tidak menyerah," tambah Farid.

Ke mana rekaman dari istri dan anak itu dikirim?

"Mereka punya aplikasi khusus di Telegram. Kita unggah ke sana," ujar Farid.

Maka begitu Farid diangkat jadi Danrem Sulteng, ia bertekad harus bisa menuntaskan operasi di Poso. Ia kenal baik Kapolda Sulteng saat itu: Abdul Rahman Baso. Sampai saat itu TNI belum terlibat penuh di Poso. Tapi persahabatan Farid-Baso membuat kerja bisa tuntas. Konsep penuntasan Poso dari Farid pun disetujui Pangdam Merdeka di Manado. Juga disetujui Mabes TNI dan Mabes Polri.

Kategori :

Terkait

Senin 16-01-2023,05:25 WIB

Gunung Poso

Minggu 15-01-2023,05:30 WIB

Sobekan Lead