BANDUNG, RADARTASIK.COM — Tadi malam, Timnas Indonesia gagal melaju ke final Piala AFF 2022 setelah di pertandingan kedua kalah 0-2 dari timnas Vietnam.
Pada tahun 1986, Persib gantikan timnas Indonesia untuk Piala Sultan Hasanal Bolkiah di Brunei Darussalam.
Piala Sultan Hasanal Bolkiah sejatinya harus diikuti level timnas, karena saat itu Piala Sultan Hasanal Bolkiah turnamen prestisius bagi timnas-timnas Asia Tenggara.
Piala Sultan Hasanal Bolkiah di masa itu diikuti tim nasional di Asia Tenggara seperti Indonesia, Filipina, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam.
Timnas Indonesia saat itu selalu mengikuti Piala Hasanal Bolkiah.
Namun pada 1986, timnas Indonesia ’absen’ karena sedang mempersiapkan diri ke Brasil untuk Pra Piala Dunia 1986.
Dengan demikian, agar tidak absen di kejuaraan Piala Hasanal Bolkiah tahun 1986, PSSI menunjuk Persib Juara Divisi Utama Perserikatan 1986 agar berangkat mewakili Indonesia ke Brunei Darussalam.
Persib juara Divisi Utama Perserikatan 1986 setelah mengalahkan Perseman Manokwari di final dengan skor 1-0 melalui gol Djajang Nurdjaman (Djanur).
Untuk mengikuti kejuaraan tersebut adalah beban besar mengharumkan nama bangsa sebab Persib tampil di ajang ini untuk mewakili Indonesia di pentas internasional.
Namun saat Persib turun di Piala Hasanal Bolkiah, satu pemain bintangnya Adeng Hudaya dipanggil timnas Indonesia.
Untuk menambal kebolongan di lini belakang, Persib meminjam Heri Kiswanto dari Krama Yudha Tiga Berlian.
Heri Kiswanto menggantikan Adeng Hudaya. Sedangkan pemain pinjaman lainnya yaitu Yusuf Bachtiar dari Perkesa 78 untuk mempertajam lini depan.
BACA JUGA: Rafael Leao Bantah Minta Uang Rp 167 Miliar Plus Komisi dalam Perpanjangan Kontrak dengan AC Milan