Setelah kalah di Final Perserikatan tahun 1985 lawan PSMS Medan tersebut, satu tahun kemudian atau pada 1986, Persib kembali masuk final Divisi Utama.
Saat itu, Adeng Hudaya dan kawan-kawan mengalahkan Perseman Manokwari 1-0 lewat gol tunggal Djadjang Nurdjaman.
Akhirnya, Persib menjadi juara Divisi Utama pada musim 1986 untuk pertama kali sejak musim 1961.
Namum di final perserikatan satu tahun kemudian, Persib gagal mempertahankan gelar juara bertahan Perserikatan pada musim 1986/1987.
Meski demikian, bobotoh mendapatkan suguhan lagi saat Persib menerima kunjungan klub PSV Eindhoven dari Belanda pada 11 Juni 1987.
Laga antara Persib vs PSV Eindhoven dilaksanakan di Stadion Siliwangi, Kota Bandung. Namun saat itu Persib kalah 6-0.
Satu tahun setelah laga di Siliwangi, PSV Eindhoven menjuarai Piala Champions 1987-1988.
Nah, baru pada musim 1989/1990, Persib menjadi juara lagi Perserikatan. Di final, Persib mengalahkan PSM Makassar 2-0.
Gol Persib vs PSM Makassar itu dicetak gol bunuh diri Subangkit dan Dede Rosadi.
Persib kembali menjadi juara perserikatan pada awal 1990-an. Tepatnya, pada musim 1993/1994.
Di era Liga Indonesia pada musim 1993/1994, Persib kembali menjuarai Divisi Utama dengan mengalahkan PSM Makassar 2-0 di final.
Gol Persib dicetak Yudi Guntara menit ke-26 dan Sutiono Lamso menit ke-71.
Laga final tersebut ditonton 100 ribu orang di Stadion Utama Senayan, Jakarta.