BANJAR, RADARTASIK.COM – Rebonding, ini bukan bicara soal gaya atau potongan rambut. Rebonding di Kota Banjar merupakan program kerja mengawali tahun 2023, yang dilakukan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) agar siap-siap agropolitan bakal melesat di Kota Banjar.
Rebonding kepanjangan dari Rebo Keliling. Dipimpin Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Banjar, menyasar tiga Kelompok Wanita Tani (KWT).
Ketiga KWT ini masing-masing Mekar 2 Desa Mekarharja, Siaga Tani Desa Mulyasari dan Dewi Sinta Desa Sinartanjung.
Kepala DKPPP Kota Banjar Yoyon Cuhyon SPt MSi mengatakan, Rebonding merupakan Program DKPPP yakni terjun langsung ke lapangan mengunjungi kelompok binaan.
"Untuk melihat sejauh mana perkembangan kegiatan-kegiatan yang selama ini berjalan," katanya kepada wartawan Kamis 05 Januari 2023.
Selain itu, DKPPP melihat langsung berbagai implementasi inovasi teknologi dalam pemanfaatan pekarangan dan berdiskusi tentang permasalahan yang dihadapi.
Sesuai dengan Program Wali Kota di 2023 ini, mengharapkan pertanian berbasis organik guna mewujudkan visi Kota Banjar yakni menuju Kota Agropolitan.
Dengan begitu, siap-siap agropolitan bakal melesat di Kota Banjar.
BACA JUGA:Proaktif Dorong Inklusi Keuangan, BRI Masuk dalam Fortune Indonesia-Change The World
"Ada beberapa hal yang menjadi perhatian, yakni mengenai penataan lahan kebun yang memanfaatkan pekarangan untuk menanam sayuran organik agar memiliki nilai ekonomi tinggi," tegasnya.
Dengan harapan, visi Pemkot Banjar di 2023 bisa tercapai menuju agropolitan dan masyarakat pertanian dan peternak bisa sejahtera.
Guna mendukung usaha mereka, DKPPP Kota Banjar tengah mengemas bentuk usaha bagi petani, peternak dan pembudidaya untuk menjual produknya secara langsung kepada masyarakat.
Teknisnya, gelaran untuk para petani, peternak dan pembudidaya ini, akan dihimpun dalam Program Jumpa Hati alias Jumat Pasar Hasil Pertanian.
BACA JUGA:Bikin Pangling, Hasil Pembangunan Taman Alun-alun Singaparna Kapan Diresmikan?