“Arsenal pernah menginginkan saya tetapi mereka juga tidak memberi tahu saya, jadi saya mengerti saya lebih dibutuhkan di sana. Kemudian saya pergi ke Madrid bersama Capello, jadi saya tidak menyesalinya. Tapi Milan adalah Milan,” jelasnya.
Selepas dari AC Milan, Christian Panucci bermain untuk Real Madrid mengikuti Fabio Capello, bek sayap legendaris itu mencetak 3 gol dalam 73 penampialan untuk raksasa La Liga tersebut.
Tiga musim bersama Madrid, Christian Panucci secara mengejutkan pindah ke Inter Milan yang menjadi musuh bebuyutan AC Milan kala itu.
“Saya selalu berterima kasih kepada Milan dan saya juga minta maaf kepada para penggemar karena saya pergi ke Inter, tetapi saya membuat pilihan profesional dan saya telah memilih untuk kembali ke Milan,” ucap Christian Panucci dikutip dari SempreMilan.
“Saya tidak menyangkal apapun dari masa lalu saya, tapi ini tidak mengubah apapun dalam cinta saya untuk Milan, saya akan selalu berterima kasih atas apa yang telah mereka berikan kepada saya, tidak bisa dilupakan, dari kemenangan hingga kasih sayang dari orang orang,” tambahnya.
“Saya pernah ke India untuk AC Milan dan mereka masih mengingat kami. Perasaan saya untuk Milan tidak bisa berbeda, saya akan selalu berterima kasih kepada warna-warna ini dan kota ini,” kenangnya.
“Kemudian pada titik tertentu kami berpisah tetapi bukan itu alasan saya tidak merasakan cinta untuk Milan, sebaliknya, Milan masih menjadi rumah bagi saya,” pungkasnya.
Christian Panucci menjadi sejarah kebangkitan AC Milan, dan menjadi bek kiri modern pertama kali saat itu sebelum Roberto Carlos melakukannya bersama Real Madrid.
Setelah pensiun, Christian Panucci sempat menjadi asisten pelatih Fabio Capello di Rusia tahun 2012-2014, kemudia ia melatih Livorno dan kemudian mencoba peruntungannya dengan Albania tahu 2017.
Tanggal 22 maret 2019, Christian Panucci dipecat Albania setelah meraih empat kemenangan dua kali hasil imbang dan 9 kali menelan kekalahan.