Mirza Mirwan
Semoga dalam CHD besok Pak DI tidak menulis tentang laporan panel 6 Januari DPR AS yang setebal 845 halaman, yang mengungkap keterlibatan Donald Trump dalam konspirasi yang berujung penyerangan ke gedung Kongres, 6 Januari 2021. Laporan hasil investigasi selama 18 bulan, mewawancarai lebih dari 1000 saksi -- termasuk pembantu dekat Trump dan pelaku penyerangan -- itu memang menjadi pemberitaan di berbagai portal berita ternama dunia. Tetapi kayaknya akan membuat beberapa komentator CHD uring-uringan. Bikin pusing, tentu. Saya sudah mengunduh laporan itu (PDF). Tapi mau bacanya males -- ada buku (kindle) pinjaman yang belum tuntas saya baca, sih. Panel 6 Januari itu terdiri dari 9 orang. Hanya satu orang dari Partai Republik, Adam Kinzinger (dari Illinois). Kinzinger bersedia masuk ke dalam panel karena memang sudah berniat tak akan lagi mencalonkan diri -- dan memang dalam pemilu 18 November yang lalu ia tidak ikut nyaleg. Delapan lainnya dari Demokrat. Salah satunya adalahJamie Ruskin (dari Maryland), yang pernah ditulis Pak DI dalam CHD beberapa hari setelah penyerangan gedung Kongres hampir 2 tahun yang lalu.
M Gathmir
senang mendengarnya jika memang ambil spesialis bakalan gratis + dibayar lagi terserah akan university atau hospital base....kakak ipar sempat nanya anak sy yg skr di fkui nanti akan ambil spesialis apa dan siap2 duit 1m katanya, berdasarkan pengalaman anak temannya yg ambil spesialis di unpad...biaya 1m itu uang kuliah, "maintain senior" dll.....
Liam Then
Mama saya operasi angkat rahim di Khucing, sekitar 20 tahun lalu ,nginap semingguan lebih, cuma habis 20jtan. Sebelumnya sempat nginap di rumkit lokal dua hari, habis 2jtan. Dari sini bisa di lihat timpangnya kondisi sektor pelayanan kesehatan di dua negara. Pasti ada yang salah. Masalahnya gak ada yang mau ngaku salah. Semua menuding kondisi sebagai masalahnya. Pemimpin yang ideal ,harus punya kapasitas melihat dengan konsep pandangan mata burung. Pandanganya menyeluruh, menanda, mengurut masalah, memilih masalah untuk di pecahkan ,memilih rute. Punya kapasitas otak bak grandmaster catur, yang langkah-langkahnya mengantisipasi posisi bidak di masa depan. Punya kompetensi dan kapasitas otak, bahkan dalam proses memilih, memahami anjuran,masukan dari staf ahli. Jadi pemimpin yang baik sungguh sangat tidak gampang. Jika di gampang-gampangin, seperti yang selama ini. Wajar jika banyak masalah tertinggal. Karena dalam masa kepemimpinan , pemimpin-pemimpin tipe gampangan ini, hanyak hal ,masalah penting yang tertinggal ,menyusahkan masyarakat yang mengikuti di jalan yang di buka oleh pemimpin tsb. Hemat saya yang kurang sekolah ini, proses pengadaan dokter spesialis di gampangin, proses pengadaan pemimpin yang di susah-susahin saja. Adakan uji saring ketat, jangan kasih lolos tipe-tipe gampangan. Btw, Pak Menkes ini cukup ok menurut saya, berapa banyak menkes sudah lewat. Baru sekarang masalah dokter spesialis terlihat dan di pilih untuk di libas rintangannya.
*) Dari komentar pembaca http://disway.id