Sub tim ini bertugas melakukan pemeriksaan terkait dengan bidang keselamatan dan manajemen lalu lintas.
Sub tim kedua terdiri dari Ditjen Bina Marga (Sub Direktorat Pembangunan Jalan Bebas Hambatan), BPJT (Bidang Teknik) dan BBPJN DKI Jakarta - Jawa Barat.
Nah, sub tim ini bertugas melakukan pemeriksaan terkait sarana jalan dan jembatan serta bangunan pelengkap.
Sub tim ketiga terdiri dari Ditjen Bina Marga (Sub Direktorat Operasi dan Pemeliharaan Jalan Bebas Hambatan, Sub Direktorat Pengadaan Tanah serta Bagian Keuangan, PBMN dan Barang Persediaan Bencana) dan BPJT (Bidang Operasi dan Pemeliharaan).
BACA JUGA: Kejati Jabar Akan Evaluasi Proyek Tol Cisumdawu, Waduh Ada Apa?
Sub tim ketiga bertugas melakukan pemeriksaan terkait dengan bidang operasi dan administrasi.
Sebagai informasi, pembangunan Tol Cisumdawu terdiri dari 6 seksi. Tol ini dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan biaya konstruksi Rp 5,5 triliun.
Dari 6 seksi itu, Seksi 1 Cileunyi-Pamulihan sepanjang 11,45 km dan Seksi 2 Pamulihan-Sumedang sepanjang 17,05 km dikerjakan oleh pemerintah.
Seksi 1 sudah operasional 100 persen. Sedangkan progres konstruksi untuk Seksi 2 sudah mencapai 97,94 persen dan telah dilaksanakan uji laik fungsi.
Lalu, Seksi 3-6 dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT).
Untuk Seksi 3 dari Sumedang-Cimalaka sepanjang 4,05 km konstruksinya telah rampung 100 persen dan telah dilaksanakan uji laik fungsi.
Untuk pembangunan Seksi IV Cimalaka- Legok sepanjang 8,2 km, Seksi V A&B Legok-Ujung Jaya sepenjang 14,9 km dan Seksi 6 Ujung Jaya-Dawuan akan selesai konstruksinya pada akhir tahun 2022.
Sementara Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan kehadiran Tol Cisumdawu dapat memberikan peran penting.
BACA JUGA: Tingkatkan Fungsi DPRD, Memastikan Kebijakan yang Dibuat Dirasakan Manfaatnya oleh Masyarakat
Karena, Tol Cisumdawu sebagai konektivitas pendukung pertumbuhan ekonomi, peningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan membuka banyak peluang usaha baru di wilayah Jawa Barat khususnya di Cileunyi–Sumedang–Dawuan dan sekitarnya.