Tol Cisumdawu terdiri dari 6 seksi yang dibangun dengan skema kerja sama pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan biaya konstruksi Rp 5,5 triliun.
Dari keenam seksi, Seksi 1 dan 2 dikerjakan oleh pemerintah sebagai bagian dari viability gap fund (VGF) guna menaikkan kelayakan investasi tol tersebut. Sementara Seksi 3-6 dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT).
Seksi 1 Cileunyi – Pamulihan sepanjang 11,45 km telah beroperasi sejak Januari 2022 dan Seksi 2 Pamulihan –Sumedang sepanjang 17,05 km progres fisik sudah 94,7% tinggal menyelesaikan pekerjaan lereng dan lansekap.
”Pada titik-titik yang memiliki pemandangan bagus bisa ditambahkan parking bay agar masyarakat bisa menikmati pemandangan (sekitar Gunung Tampomas)," kata Menteri PUPR.
Menteri Basuki menaruh perhatian pada pembangunan 3 jembatan yang dikerjakan oleh BUJT, yakni Seksi 4 Jembatan Cikondang dengan kontraktor PT Wijaya Karya Tbk.
Seksi 5B Jembatan Conggeang oleh PT Brantas Abipraya. Seksi 5B Jembatan Kedondong oleh PT Girder Indonesia.
Menteri Basuki menginstruksikan khusus untuk pekerjaan ketiga jembatan tersebut dapat diselesaikan pada akhir November 2022.
”Sebelumnya memang perlu pembenahan (kondisi geoteknik), tetapi sekarang strukturnya sudah safe sesuai dengan profilnya. Untuk main road, saya kira sudah baik perkerasannya, baik yang fleksibel maupun rigid,” kata dia.
Secara keseluruhan, Seksi 3-6 yang dikerjakan oleh BUJT sepanjang 33,21 Km. Seksi 3 Sumedang-Cimalaka sepanjang 4,05 Km, konstruksinya telah rampung 100%.
Kemudian pembangunan Seksi 4 Cimalaka – Legok sepanjang 8,20 Km, konstruksinya untuk Seksi 4A sebesar 87,93% dan Seksi 4B sebesar 58%.
Seksi 5 Legok – Ujungjaya sepanjang 14,9 Km, progres konstruksinya untuk 5A sebesar 60,9% dan 5B sebesar 63%.
Sedangkan seksi 6 Ujung Jaya – Dawuan, progres fisiknya untuk 6A sebesar 98,2% dan untuk 6B sudah 100%.