RADARTASIK.COM - Bagi anda yang ingin berlibur, ada satu tempat liburan yang dapat dikunjungi yaitu Kampung Wisata dan Budidaya Lobster "A Lobster Farm" di Bali yang diresmikan pada 6 Oktober 2022. Co-Founder dan Chief Sustainability Officer Aruna Utari Octavianty mengungkapkan beberapa hal terkait tangkapan lobster di A Lobster Farm.
Utari menerangkan A Lobster Farm hanya menerima lobster yang ditangkap dalam kondisi hidup tanpa bertelur.
Menurut dia, lobster yang ditangkap dalam kondisi bertelur akan melanggar Permen Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). "Setelah itu, lobster dikelompokkan berdasarkan ukuran dan jenisnya, kemudian ditimbang satu per satu," ungkapnya dilansir dari GenPi.Co.
Utari menerangkan jenis lobster crustacea memiliki harga yang tergolong mahal karena masa pertumbuhannya yang cukup lambat. "Selain itu, ketika dibudidaya, cara pengambilan telurnya juga sulit karena tubuhnya yang bersegmen," ujarnya.
BACA JUGA:Promo Sarapan Sehat Cuma di RM Bale Balong, Tiap Sabtu Minggu Ada Paket Murah Lho
Utari juga menjelaskan packing lobster di A Lobster Farm tidak boleh asal penuh dan padat.
Sebab, kata dia, lobster bisa kehabisan oksigen dan mati di tengah perjalanan. Namun, dia menyebut lobster yang hendak diproses terlebih dahulu dibius terlebih dahulu dengan cara meletakkan bongkahan es di setiap sudut styrofoam.
"Es batu dengan suhu 15-20 Celcius berfungsi sebagai obat bius yang menghambat metabolisme tubuh lobster. Lobster akan terbius dalam waktu 10-13 menit untuk ukuran kecil dan 13-15 menit untuk yang besar," terangnya.
Terkait packing lobster, Utari menerangkan jika lobster bergerak lambat atau cenderung diam, pasokan oksigen dalam styrofoam pun akan makin terjamin. Menurut dia, lobster juga harus terus kering dalam packing.
BACA JUGA:Unsil Dukung Pencapaian Kompetensi Abad 21 Peserta Didik Sekolah Dasar
"Lobster juga harus ditaburi bubuk gergaji atau pasir sebelum dibungkus dengan koran. Begitu juga dengan es batu agar tak mudah meleleh,” tuturnya. Utari juga menyampaikan es batu sebaiknya diproses dari air laut sehingga kemungkinan lobster mati atau reject menjadi lebih kecil.
"Jangan lupa untuk memasukkan aerator atau blower agar ketersediaan oksigen di dalam wadah tetap terjaga," ujarnya.
Utari mengatakan penanganan lobster dengan cara tersebut bisa membuat lobster tetap hidup dalam perjalanan maksimal 20-22 jam dengan reject rate maksimal 5 persen. Sementara itu, Utari menerangkan permintaan pasar terhadap lobster makin besar akhir-akhir ini sehingga memengaruhi harga jualnya.
Di sisi lain, terkait A Lobster Farm, Utari menyatakan tempat tersebut mengangkat konsep from sea to table yang mana hasil tangkapan para nelayan lokal langsung disalurkan untuk mendukung industri pariwisata setempat.
BACA JUGA:Cara Ampuh untuk Mencegah Stres dan Menjaga Tubuh Agar Tetap Bugar