Kwarteng adalah ilmuwan-politisi kulit hitam. Ayahnya imigran dari Ghana. Ia begitu hebat sampai dipercaya menjabat pimpinan ekonomi Inggris. Sayang, tidak sampai dua bulan. Ia diganti ekonom kulit putih Jeremy Hunt.
Pejabat baru itu membatalkan hampir semua kebijakan Kwarteng. Balik kucing. Pasar kembali tenang. Tapi pound belum bisa langsung menguat. Suku bunga juga tidak bisa langsung turun. Naik hampir selalu lebih cepat daripada turun. Kecuali bagi Teddy Minahasa.
Reputasi Liz pun hancur. Dia dianggap menjadikan rakyat Inggris sebagai kelinci percobaan. Memalukan Inggris di mata dunia. Mulailah ada suara agar dia mundur.
Sebenarnya Liz ingin bertahan. Tapi ada bencana susulan. Menteri dalam negerinyi mendadak mengundurkan diri. Wanita. Muda, 42 tahun. Namanyi: Suella Braverman. Dia wanita keturunan India. Ibu orang Tamil dari Mauritius. Ayah dari Gowa. Dia ilmuwan hukum. Anggota DPR. Mantan Jaksa Agung Inggris.
Satu lagi jabatan sangat penting Inggris di bawah Liz dipercayakan pada tokoh kulit berwarna: menteri luar negeri. Yakni James Cleverly. Di Inggris partai Konservatif lebih berwarna dibanding Partai Buruh. Kebalikan dengan di Amerika Serikat.
Begitu Mendagri Suella, mundur kabinet guncang. Padahal alasan mundurnyi sepele untuk ukuran kita: dia mengirim draf peraturan menteri lewat alamat email pribadinyi. Di Inggris itu dianggap penyalahgunaan jabatan yang amat serius. Hanya alamat email.
Tapi memang tidak hanya itu. Dalam surat pengunduran dirinyi, Suella juga mengkritik habis Liz soal balik kucing pemerintahannyi.
Selanjutnya Anda sudah tahu sendiri: Liz mengundurkan diri. Siapa penggantinyi agak rumit. Suella pernah ikut bersaing untuk jabatan perdana menteri, tapi tersisih di babak awal. Mungkin saja tokoh keturunan India lainnya yang akan naik: Rishi Sunak. Hari itu, Rishi sudah bersaing ketat dengan Liz sampai di babak akhir. Siapa tahu kali ini Rishi Sunak yang akan jadi perdana menteri Inggris. Luar biasa. (*)
Komentar Pilihan DiswayEdisi 21 Oktober 2022: Alvin Allianz
Kujang Bengkok Amburadul
"Hanya hukum dan tukang cat yang bisa mengubah hitam menjadi putih dan sebaliknya" Saya lupa pernah membaca dimana kalimat itu.
Amat Kasela
Tukang cat juga disuruh. Warnanya tergantung maunya yg nyuruh. Wkwkwkwk
Johan
Perbedaan antara nekat dan bodoh memang sangat tipis. Kadang sulit dibedakan. Saya tidak berani mengambil kesimpulan untuk kasus Alvin ini. Mungkin dia ingin menjadi seorang "martir"? Siapa tahu?