BURIRAM, RADARTASIK.COM – Peforma Ducati yang ditunggangi Johann Zarco cukup memukau. Lintasan basah di MotoGP Thailand, membuat pembalap berpaspor Perancis itu terus merangsek bersaing di barisan depan.
Terutama di lap-lap terakhir, Johann Zarco punya race space yang baik. Dia mampu menyalip Marc Marquez.
Mengomentari hal ini, eks alias mantan pembalap penguji pabrikan Suzuki, Michael Laverty menilai, Johann Zarco punya alasan untuk tidak menyalip Francesco Bagnaia di dua lap terakhir.
Setelah menyalip Marquez, Zarco punya kesempatan untuk membuat Bagnaia gagal finish ketiga di sirkuit Buriram, Thailand.
BACA JUGA:Memanas, Langkah Terjal Bagi Quartararo di Sisa 3 Seri Balapan MotoGP
Andai saja terjadi, Bagnaia punya gap 5 poin dari Fabio Quartararo di papan klasemen MotoGP 2022.
Namun menurut Laverty, Zarco tampaknya tak mau mengambil risiko yang dapat mempertaruhkan masa depannya di Ducati.
Zarco masih memiliki kontrak bersama Ducati hingga musim depan. Menurut Laverty, jika pembalap Pramac Ducati itu menyalip Bagnaia, kariernya bisa jadi terancam. Sehingga Zarco hanya menguntitnya hingga finish ke-4.
"Jujur, sepertinya dia meredam agresinya (serangan) pada dua lap terakhir," kata Laverty, dikutip dari Disway.id.
Menurut Laverty, Zarco punya peluang untuk menang di Buriram, Thailand dengan performanya.
"Anda bisa melihat betapa kerasnya dia mendorong. Dia adalah pembalap yang punya kecepatan.”
"Akan tetapi dua lap terakhir saya pikir dia mungkin bisa melakukan upaya manuver pada Pecco (Bagnaia).
"Tapi dia memikirkan kontraknya dengan Ducati! Dia sedang bermain game!" seloroh Laverty.